sejak ditemukannya vaksin oleh Edward Jenner, para virolong terus berusaha

Berikut ini adalah pertanyaan dari rhara17 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

sejak ditemukannya vaksin oleh Edward Jenner, para virolong terus berusaha mencari temuan-temuan tentang teknologi vaksin, tak terkecuali dibidang bioteknologi. Jelaskan prinsip-prinsip rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Prinsip-prinsip rekayaasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut:  

(a) mengisolasi (memisahkan) gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibodi,  

(b) menyisipkan gen-gen di atas, ke tubuh organisme yang kurang patogen,  

(c) mengkulturkan organisme hasil rekayasa, sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyak dan  

(d) mengekstraksi antigen, lalu digunakan sebagai sebagai vaksin.

Pembahasan

Vaksin

Bahan dasar vaksin atau sering disebut antigen vaksin ini adalah berasal dari kuman atau bakteri, juga virus yang patogen, yang bisa berjangkit dan menimbulkan penyakit bagi manusia atau hewan oleh karena itu perlakuan terhadap vaksin harus benar-benar hati-hati. Untuk memperoleh antigen sebagai bahan dasar pembuat vaksin, bisa dilakukan secara langsung dari bahan tubuh yang terinfeksi oleh bibit penyakit atau dengan cara menanam bibit penyakit ini didalam media pembiakan yang disiapkan secara khusus.

Vaksinasi merupakan salah satu program penting yang akan menentukan keberhasilan suatu pengendalian penyakit. Keberhasilan program vaksinasi ditentukan oleh  

(a) pemahaman manajemen dalam memahami kondisi endemi dan atau epidemi lokal dan regional,  

(b) pemilihan dan penanganan vaksin yang tepat,  

(c) proses penanganan dan pelaksanaan vaksinasi,  

(d) penanganan ternak pasca vaksinasi, dan  

(e) keputusan dalam menentukan status titer antigen dan antibodi sebagai dasar untuk melakukan vaksinasi.

Vaksin aktif diperoleh dari pelemahan mikroorganisme. Sediaan vaksin aktif biasanya dalam bentuk kering beku. Sehingga pada aplikasi atau pemakaiannya harus dilarutkan dahulu menggunakan pelarut, misalnya, air biasa (minum) atau aqua destilata. Saat pemakaian vaksin aktif adalah virus vaksin harus segera menemukan sel inang (masuk ke dalam tubuh ternak) terutama setelah dilarutkan, karena mikroorganisme/ virusnya hanya dilemahkan (mati suri). Oleh karena itu vaksinasi harus dilakukan secepat mungkin, dalam waktu 2-4 jam harus habis terkonsumsi. Setelah vaksin diberikan, maka virus akan menuju ke target organ kekebalan untuk bermultiplikasi kemudian menuju ke organ limfoid untuk mengertak pembentukan kekebalan.

Perkembangan Vaksinasi di Tahap Modern

Setelah pecah perang dunia II, Miller menemukan peranan sentral kelenjar Thymus dalam sistem kekebalan. Munculah kemudian cabang-cabang ilmu yang lain seperti imunopatologi, imunogenetika, imunokimia, psikoneuroimunologi dan lain-lain. Tahun 1973 percobaan rekayasa genetika pertama berhasil dilakukan 1975, hibridoma yang menghasilkan antibodi monoklonal pertama kali diciptakan.Tahun 1980 Benacerraf, Dausset dan Snell menerima hadiah Nobel berkat jasanya mengungkapkan masalah antigen permukaan sel yang penting dalam usaha orang untuk mencangkokkan organ melalui sistem HLA.untuk menjelaskan penolakan jaringan. Antibodi monoclonal menerima ijin di AS untuk digunakan dalam diagnosis Tahun 1984, Milstein dan Kohler mendapatkan Nobel untuk jasanya dalam menemukan cara memproduksi antibodi monoklonal. Tahun 1984, interferon hewan diijinkan penggunaannya dalam mengatasi penyakit ternak. Tahun 1987, dan akhirnya Susumu Tonegawa yang bekerja dalam biologi molekuler imunoglobulin mendapat hadiah Nobel atas jasanya mengungkapkan mekanisme diversitas antibody.

Sampai 1990-an: interferon digunakan untuk mengobati beberapa penyakit virus dan kanker, antibodi monoklonal digunakan secara luas, misalnya untk meningkatkan pertahanan tubuh terhadap kanker dan penyakit lainnya. Sampai tahun 2000-an: penggunaan secara luas rekayasa genetika untuk menghasilkan AB monoclonal, antiserum, penggunaan secara luas uji serologi, ELISA, Analisis Gel Presipitasi (AGP), elektroforesis dan lain-lain untuk diagnosis penyakit dan pengobatan, pengembangan karakteristik antigen. Dengan berkembangnya biologi molekuler dan peralatan pendukung yang semakin canggih maka perkembangan teknologi pembuatan vaksin semakin meningkat kualitasnya dan akan terus semakin berkembang.

Terima kasih sudah bertanya di Brainly. Semoga jawaban ini dapat membantumu.  

Jangan  lupa  jadikan  jawabannya  tercerdas  yaa..  

Ayo kuasai materi pembelajaran lainnya melalui tautan di bawah ini!  

Pelajari lebih lanjut :

1. Vaksin yang diberikan secara oral

yomemimo.com/tugas/8625030

2. Vaksin untuk mencegah penyakit

yomemimo.com/tugas/8470507

3. Vaksin untuk mencegah tetanus

yomemimo.com/tugas/7853937

4. Vaksin dari mikroorganisme yang dimatikan

yomemimo.com/tugas/6284528

Detail jawaban  

Kelas: 12 SMA

Mapel: Biologi

Bab: 8

Kode: 12.4.8

Kata Kunci : Vaksin, rekayasa, genetika

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Naaufizams dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 12 Feb 19