Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menentukan usiabumu, antara lain:

a.      Observasi (Pengamatan),  yakni dengan melakukan observasi (pengamatan)terhadap kejadian alam yang ada di muka bumi. Jika diamati bahwa beberapaperistiwa geologis terjadi pada masa tertentu, maka bisa diasumsikan denganmenggunakan data kejadian tersebut maka kejadian yang sama telah terjadi dalamkurun waktu yang sama di masa lalu.

b.      TesRadiometrik, ditemukan pada awal abad 20 dan menjadi  tes yang sangat populer. Teknik tesRadiometrik terletak pada prinsip bahwa “atom tidak stabil” di materialradioaktif akan berubah menjadi “atom stabil” dalam satu interval waktutertentu. Kenyataan bahwa perubahan ini terjadi dengan jumlah yang sudahdipastikan dan juga dalam periode waktu yang tertentu, membuat timbulnya gagasanuntuk menggunakan data perubahan atom  ini sebagai penentu dari umur fosil dan umurbumi.

c.      Tes Uranium, adalah cara yang pertama kali digunakan, tetapi kemudian tidak dipakailagi. Prinsip dari tes  ini adalahperubahan uranium menjadi timah. Uranium berubah menjadi atom thorium saatmemancarkan radiasinya. Thorium adalah sebuah elemen radioaktif, berubahmenjadi protactinium setelah beberapa waktu tertentu. Setelah tiga belasperubahan tambahan, uranium pada akhirnya berubah menjadi timah yang merupakanelemen stabil.

d.     Teori menghitung Kadar Garam, dengan asumsi bahwasaat Bumi berumur nol, kadar garam dari laut dan sungai adalah sama, yaitusama-sama air tawar. Lalu diukur dalam waktu tertentu, jumlah garam yang dibawaoleh sungai ke laut. Pengukuran dilakukan bisa dengan mengambil beberapa sampeldari hulu, badan, dan hilir sungai, untuk melihat berapa banyak penambahanmineral garam dari lingkungan yang dilewati. Setelah mengetahui berapa banyakgaram yang dibawa oleh sungai, kemudian hitung berapa banyak garam yangdikandung oleh laut saat ini. Sehingga dari data tersebut, bisa dihitungperkiraan usia Bumi.