pengertian zat aditif dan zat adiktif?

Berikut ini adalah pertanyaan dari ArrevalKyouka pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Pengertian zat aditif dan zat adiktif?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Zat Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Zat adiktif pada dasarnya adalah obat serta bahan-bahan aktif yang bila dikonsumsi oleh makhluk hidup akan menyebabkan ketergantungan yang sulit dihentikan.

Pembahasan:

Zat aditif

Difungsikan sebagai zat untuk membuat menarik makanan. Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi.

Contohnya :

Pewarna makanan, Ragi, Antikemal, pengembang

Zat adiktif

Zat ini akan memengaruhi kerja tubuh kamu. Jika kamu tidak mengonsumsinya dalam jangka waktu tertentu, maka tubuh kamu akan seperti kehilangan sesuatu, kemudian mengirimkan perintah ke otak untuk mengonsumsi zat tersebut.

Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 jenis , yaitu:

  • Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;
  • Zat adiktif narkotika;
  • Zat adiktif psikotropika;

Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;

Sepintas, zat adiktif yang satu ini tidak berbahaya, bahkan Anda mungkin tidak menyadarinya. Pasalnya, zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika sering dikonsumsi oleh manusia, misalnya teh atau kopi seperti disebutkan sebelumnya.

  • Kafein

Teh dan kopi mengandung zat adiktif berupa kafein yang membuat peminumnya mengalami ketergantungan, apalagi jika Anda terbiasa minum kopi lebih dari dua cangkir per hari.

Kopi mengandung kafein yang lebih tinggi ketimbang teh, tapi teh juga memiliki zat adiktif lain berupa theine, teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.

Kabar baiknya, kopi dan teh tetap aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Apalagi, keduanya juga memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.

  • Nikotin

Tidak heran bila perokok sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan buruknya ini mengingat rokok mengandung zat adiktif bernama nikotin yang membuat penikmatnya seperti mengalami kecanduan.

Selain nikotin, rokok juga mengandung tar yang membahayakan bagi tubuh, misalnya membuat warna gigi menghitam serta memicu kanker paru-paru.

Zat adiktif narkotika

Inilah zat adiktif yang biasanya Anda kenal karena penggunaannya memang bertentangan dengan hukum dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Zat adiktif yang termasuk golongan ini, yaitu sabu-sabu, opium, kokain, ganja, heroin, amfetamin, dan lain-lain.

Narkotika sebetulnya legal untuk digunakan hanya pada dunia medis, misalnya sebagai obat bius pada orang yang akan dioperasi, itu pun harus sesuai panduan.

Penyalahgunaan narkotika dapat membuat seseorang merasa sakit luar biasa (sakaw) ketika tidak mengonsumsinya sehingga ia merasa harus terus menggunakan narkotika tersebut untuk menyembuhkan kondisinya.

Zat adiktif psikotropika

Pada dasarnya, semua zat adiktif masuk dalam golongan psikotropika. Namun, zat psikotropika belum tentu merupakan zat adiktif karena tidak semua psikotropika dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat alami maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika dan berpengaruh selektif pada saraf pusat.

Pengguna psikotropika akan mengalami perubahan mental dan perilaku karena zat ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.

Orang yang kecanduan psikotropika juga bisa mengalami halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan perasaan.

Psikotropika sendiri dibagi menjadi tiga golongan, yakni:

  • Depresan (sedatif hipnotik), yakni zat atau obat yang berfungsi menekan susunan saraf pusat yang bila dikonsumsi dalam jumlah kecil akan mengatasi cemas, sedangkan dalam dosis besar dapat menjadi obat tidur bahkan menyebabkan amnesia. Beberapa jenis obat depresan adalah sedatin/pil BK, rohypnol, magadon, valium, mandrax (MX), dan benzodiasepin.
  • Stimulan (amfetamin), yakni zat atau obat sintetik yang digunakan untuk merangsang susunan saraf. Ada tiga jenis amfetamin, yaitu laevoamfeamin (benzedrin), dekstroamfetamin (deksedrin), dan metilamfetamin (metedrin). Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan adalah MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal dengan ekstasi dan metamfetamin (sabu-sabu).

Pelajari lebih lanjut

  1. Materi tentang macam sel saraf yomemimo.com/tugas/11694413

Detail Jawaban

Kelas : XI

Mapel : Biologi

Bab : Struktur dan Fungsi Tulang, dan Sendi

Kode : 11. 4. 4

Kata Kunci : Adiktif, Aditif, Psikotropika, Zat

Zat Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Zat adiktif pada dasarnya adalah obat serta bahan-bahan aktif yang bila dikonsumsi oleh makhluk hidup akan menyebabkan ketergantungan yang sulit dihentikan. Pembahasan:Zat aditifDifungsikan sebagai zat untuk membuat menarik makanan. Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasa enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka sering dilakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia (food aditiva). Adakalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang menarik meskipun kandungan gizinya tinggi.Contohnya :Pewarna makanan, Ragi, Antikemal, pengembangZat adiktifZat ini akan memengaruhi kerja tubuh kamu. Jika kamu tidak mengonsumsinya dalam jangka waktu tertentu, maka tubuh kamu akan seperti kehilangan sesuatu, kemudian mengirimkan perintah ke otak untuk mengonsumsi zat tersebut.Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 jenis , yaitu:Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;Zat adiktif narkotika;Zat adiktif psikotropika;Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;Sepintas, zat adiktif yang satu ini tidak berbahaya, bahkan Anda mungkin tidak menyadarinya. Pasalnya, zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika sering dikonsumsi oleh manusia, misalnya teh atau kopi seperti disebutkan sebelumnya.KafeinTeh dan kopi mengandung zat adiktif berupa kafein yang membuat peminumnya mengalami ketergantungan, apalagi jika Anda terbiasa minum kopi lebih dari dua cangkir per hari.Kopi mengandung kafein yang lebih tinggi ketimbang teh, tapi teh juga memiliki zat adiktif lain berupa theine, teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.Kabar baiknya, kopi dan teh tetap aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Apalagi, keduanya juga memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.NikotinTidak heran bila perokok sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan buruknya ini mengingat rokok mengandung zat adiktif bernama nikotin yang membuat penikmatnya seperti mengalami kecanduan.Selain nikotin, rokok juga mengandung tar yang membahayakan bagi tubuh, misalnya membuat warna gigi menghitam serta memicu kanker paru-paru.Zat adiktif narkotikaInilah zat adiktif yang biasanya Anda kenal karena penggunaannya memang bertentangan dengan hukum dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Zat adiktif yang termasuk golongan ini, yaitu sabu-sabu, opium, kokain, ganja, heroin, amfetamin, dan lain-lain.Narkotika sebetulnya legal untuk digunakan hanya pada dunia medis, misalnya sebagai obat bius pada orang yang akan dioperasi, itu pun harus sesuai panduan.Penyalahgunaan narkotika dapat membuat seseorang merasa sakit luar biasa (sakaw) ketika tidak mengonsumsinya sehingga ia merasa harus terus menggunakan narkotika tersebut untuk menyembuhkan kondisinya.Zat adiktif psikotropikaPada dasarnya, semua zat adiktif masuk dalam golongan psikotropika. Namun, zat psikotropika belum tentu merupakan zat adiktif karena tidak semua psikotropika dapat menimbulkan ketergantungan.Psikotropika adalah zat atau obat alami maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika dan berpengaruh selektif pada saraf pusat.Pengguna psikotropika akan mengalami perubahan mental dan perilaku karena zat ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku.Orang yang kecanduan psikotropika juga bisa mengalami halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan perasaan.Psikotropika sendiri dibagi menjadi tiga golongan, yakni:Depresan (sedatif hipnotik), yakni zat atau obat yang berfungsi menekan susunan saraf pusat yang bila dikonsumsi dalam jumlah kecil akan mengatasi cemas, sedangkan dalam dosis besar dapat menjadi obat tidur bahkan menyebabkan amnesia. Beberapa jenis obat depresan adalah sedatin/pil BK, rohypnol, magadon, valium, mandrax (MX), dan benzodiasepin.Stimulan (amfetamin), yakni zat atau obat sintetik yang digunakan untuk merangsang susunan saraf. Ada tiga jenis amfetamin, yaitu laevoamfeamin (benzedrin), dekstroamfetamin (deksedrin), dan metilamfetamin (metedrin). Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan adalah MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal dengan ekstasi dan metamfetamin (sabu-sabu).Pelajari lebih lanjutMateri tentang macam sel saraf https://brainly.co.id/tugas/11694413Detail JawabanKelas : XIMapel : BiologiBab : Struktur dan Fungsi Tulang, dan SendiKode : 11. 4. 4Kata Kunci : Adiktif, Aditif, Psikotropika, Zat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh wildakhafida26 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 09 Jun 15