Parameter yang digunakan dalam menganalisis senyawa kimia dalam air adalah jumlah zat terlarut, pH, DO, BOD dan COD. Parameter tersebut merupakan penentuan kualitas air sebagai indicator pencemaran air.

Pembahasan

Dalam penentuan kualitas air kita menggunakan indikator pencemaran air, yaitu antara lain:

1. Jumlah zat terlarut, jika air telah tercemar maka jumlah zat terlarutnya lebih dari 1000 mg per liter air.
2. pH atau tingkat keasaman, jika air telah tercemar maka pH nya tidak netral, dapat terlalu asam atau terlalu basa.
3. DO atau Dissolved Oxygen atau Oksigen terlarut, jika air telah tercemar maka kandungan DO nya kurang dari 5 ppm oksigen.
4. BOD atau Biologycal Oxygen Demand atau oksigen yang dipakai oleh bakteri pengurai, jika air tercemar maka BOD nya juga tinggi sehingga akan mengurangi kandungan DO nya.
5. COD atau Chemical Oxygen Demand atau oksigen yang dipakai untuk reaksi zat zat kimia, jika air tercemar zat kimia maka COD nya tinggi sehingga mengurangi kadar DO nya.

Nilai derajat keasaman atau ph air sebagai syarat lingkungan air bebas dari zat polutan adalah 7 atau pH netral. Air yang memiliki pH netral tentunya tidak memiliki rasa sehingga layak untuk dikonsumsi atau untuk dipakai memasak serta untuk kegiatan rumah tangga. Jika air memiliki pH asam atau basa, maka air tersebut tidak layak untuk dipakai untuk memasak atau kegiatan rumah tangga lainnya.

Pencemaran air dapat mempercepat proses kerusakan benda jenis gas polutan yg mempercepat proses kerusakan benda seperti perkaratan besi adalah zat sulfur oksida atau nitrogen oksida. Sulfur oksida atau nitrogen oksida merupakan hasil pembakaran batu bara atau minyak bumi secara tidak sempurna. Sulfur oksida atau nitrogen oksida ini kemudian menuju ke udara atau atmosfer pada ketinggian tertentu, kemudian saat turun hujan, maka tetes air hujan akan bereaksi dengan sulfur oksida atau nitrogen oksida kemudian membuat tetes air hujan menjadi zat asam. Hujan asam yang turun ke bumi akan membuat tanah menjadi asam sehingga tidak subur, membuat air kolam dan air sungai menjadi asam sehingga hewan air mati serta akan membuat besi bangunan menjadi cepat berkarat atau korosi.

Habitat atau ekosistem pada dasarnya mempunyai kekuatan untuk memulihkan dirinya sendiri dari kondisi yang rusak akibat kejadian alam atau ulah manusia.

Namun jangka waktu yang diperlukan untuk memulihkan dirinya itu tergantung seberapa besar kerusakannya.

Kejadian yang dapat merusak lingkungan bisa secara alami akibat bencana alam seperti gunung meletus atau akibat ulah manusia misalnya pencemaran limbah oleh pabrik.

Jika kerusakan lingkungan terlalu parah, maka pemulihan lingkungan akan berjalan dengan sangat lama bahkan sampai puluhan tahun.

Pada kasus kerusakan lingkungan di atas, habitat yang tercemar oleh zat kimia berbahaya misalnya Teluk Minamata yang tercemar zat kimia berupa raksa atau merkuri yang merupakan limbah dari perusahaan pemurnian emas di sekitar Teluk Minamata.

Efek yang terjadi yaitu ikan di Teluk Minamata mengandung merkuri dan termakan oleh penduduk sehingga penduduk di sekitar Teluk Minamata banyak mengalami kelahiran cacat serta mengidap kanker.

Pelajari lebih lanjut

1. materi tentang penanggulangan limbah industri : yomemimo.com/tugas/16046889

2. materi tentang akumulasi DDT paling tinggi dalam ekosistem : yomemimo.com/tugas/2231050

3. materi tentang eutrofikasi :yomemimo.com/tugas/17172884

Detil jawaban

Kelas: VII

Mapel: biologi

Bab: pencemaran lingkungan

Kode: 7.4.9

Kata kunci: pencemaran air, hujan asam, pH air