Cacing bernapas dengan kulitnya yang lembab, tetapi saat kita taburi

Berikut ini adalah pertanyaan dari fath83 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Cacing bernapas dengan kulitnya yang lembab, tetapi saat kita taburi garam kulitnya menjadi kering sehingga cacing kesulitan bernapas. Mengapa demikian?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Ketika cacing ditaburi garam, ia akan menggeliat dan mencoba melarikan diri dari garam tersebut. Namun, garam menempel pada kulit cacing hingga akhirnya cacing mati. Hal tersebut dikarenakan cacing memiliki kulit yang sensitif terhadap garam.

Lexi Thota dalam Effect of Different Concentrations of Road Salt on Earthworm Burrowing (2018) menyebutkan cacing memiliki kulit yang sangat lembap dan harus dijaga kelembapannya agar cacing tetap bisa bernapas melalui kulit mereka.

Kulit cacing merupakan membran semi-permeabel yang memungkinkan pertukaran oksigen. Lendir memfasilitasi pertukaran oksigen tersebut. Ketika garam ditaburkan ke tubuh cacing, garam akan menyatu dengan lendir, menciptakan larutan NaCl yang sangat pekat.

Hal tersebut menciptakan salinitas tinggi di kulit cacing (keadaan hipertonis). Membuat kadar garam di kulit cacing dan di dalam tubuh cacing jauh berbeda.

Hal tersebut memancing reaksi osmosis yaitu tertariknya air dari dalam tubuh cacing ke kulit cacing. Air keluar dengan cepat dari tubuh cacing, membuat mereka dehidrasi dan mati karena kering.

Penjelasan:

moga membantu^^

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh skhairunnisa388 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 22 Oct 22