Berikut ini adalah pertanyaan dari radityasiagian94 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Siapakah Pontius Pilatus itu? Bagaimana kisah hidupnya?
Pontius Pilatus atau Pontius Pilate adalah gubernur ke-5 di Yudea yang saat itu menjadi bagian dari provinsi Kerjaan Romawi dibawah pimpinan Kaisar Tiberius. Mungkin bagi para umat nasrani sudah pasti mengetahui sosok Pilatus yang terkenal karena melakukan sidang terbuka untuk mengadili Yesus Kristus yang dituduh sebagai penyebar aliran sesat dan pemikiran yang menentang ajaran taurat bangsa Yahudi saat itu
Namun apakah kita sepenuh nya paham dan tau sosok Pontius Pilatus lebih dalam? Yuk kita gali supaya lebih paham.
Sebenar nya tidak terlalu banyak sumber dan asal - usul yang menjelaskan secara detail tentang kehidupan pribadi Pilatus, namun ada beberapa sumber yang mampu dijadikan acuhan dan referensi seperti:
Embassy Gaius (tahun 41 CE) karya tulis dari penulis kotemporer yahudi, Philo dari Alexandria
Jewish Wars (tahun 74 CE)
Antiquities of the Jews (tahun 94 CE) karya sejarawan yahudi, Yosefus
Diperkirakan bahwa nama Pontius yang diberikan untuk Pilatus adalah nama kehormatan sebagai anggota dari salah satu keluarga terhormat Romawi Kuno, Keluarga Pontii, yang telah berjasa karena banyak orang penting dalam pemerintahan berasal dari keluarga Pontii.
Pilatus kemungkinan besar tumbuh sebagai orang yang terdidik, makmur, hingga dipercaya memiliki koneksi politik dan hubungan sosial yang baik. Pilatus sendiri memang ditulis dalam alkitab bahwa dia telah menikah, tetapi satu - satu nya referensi yang masih ada untuk istri nya, Procula , di mana dia mengatakan kepada Pilatus setelah mendapat mimpi yang mengganggu untuk tidak berinteraksi dengan Yesus
Dikatakan oleh Yosefus, sang sejarawan bahwa Pilatus memerintah selama 10 tahun (Antiquities of the Jewish 18.4.2), dan diperkirakan tahun menjabat Pilatus adalah tahun 26 hingga 36/37 M, menjadikan Pilatus sebagai salah satu dari dua gubernur terlama di provinsi itu.
Gelar Pilatus sebagai gubernur, sebagaimana dibuktikan di atas batu Pilatus, adalah "prefek Yudaea" (praefectus Iudaeae) atau gelar terhormat untuk nya di Yudea. Judul Prefek untuk Pilatus menyiratkan bahwa tugas Pilatus adalah memimpin militer Romawi saat itu.
Sebagai Gubernur Romawi, Pilatus juga berhak sebagai pihak yang berwenang untuk menrfapkan sistem peradilan. Dia memiliki kekuatan untuk menjatuhkan hukuman mati, dan bertanggung jawab untuk mengumpulkan upeti dan pajak, serta mencairkan dana, termasuk mencetak koin. Karena Romawi mengizinkan pemimpin daerah di tingkat tertentu untuk melakukan kontrol lokal, Pilatus berbagi sejumlah kecil kekuasaan sipil dan agama dengan orang Yahudi.
Dalam Injil Lukas (Lukas 23:12), dikatakan Pilatus memiliki hubungan yang sulit dengan Raja Yahudi Galilea saat itu, Herod Antipas atau yang dikenal sebagai Herodes dikarenakan menurut Pilatus sosok Herodes dapat menciptakan masalah di masa yang akan datang. Namun ditemukan juga sebuah sejarah informasi yang memberikan gambaran tentang hubungan mereka yang membaik setelah eksekusi Yesus. Berdasarkan Yohanes 19:12, ada kemungkinan bahwa Pilatus memegang gelar "Sahabat Kaisar" (Amicus Caesaris), sebuah gelar yang juga dipegang oleh raja - raja Yahudi seperti Herodes Agrippa I dan Herodes Agrippa II dan juga dimiliki oleh penasihat terdekat Kaisar.
Menurut Yosefus dalam buku nya The Jewish War (2.9.2) dan Antiquities of the Jewish (18.3.1), Pilatus menyinggung orang - orang Yahudi dengan memindahkan ornamen - ornamen kekaisaran serta gambar Kaisar ke Yerusalem. Hal ini mengakibatkan kemarahan bagi orang Yahudi yang menganggap hal tersebut adalah penistaan dan berhala.
Kerumunan orang Yahudi terus menguasai dan menutup area sekitar rumah Pilatus di Kaisarea selama lima hari. Pilatus kemudian memanggil mereka ke sebuah lapangan, di mana tentara Romawi sudah siap dengan pedang mereka. Tetapi orang - orang Yahudi menunjukkan sedikit ketakutan akan kematian, sehingga Pilatus mengalah dan menghapus kebijakan tentang ornamen maupun hal berbau kekaisaran.
Dalam Injil Lukas disebutkan tentang orang - orang Galilea "yang darah nua telah dicampurkan Pilatus dengan pengorbanan mereka." (Lukas 13: 1). Referensi ini telah diinterpretasikan secara beragam dan dianggap merujuk pada salah satu insiden yang dicatat oleh Yosefus, atau mungkin insiden lain.
Pada Paskah yang kemungkinan besar bertanggal pada tahun 30 atau 33 M, Pontius Pilatus menghukum mati Yesus dari Nazaret dengan penyaliban di Yerusalem.
Keaslian dari bagian ini sebenar nya masih diperdebatkan, ada kemungkinan bahwa Tacitus menerima informasi ini dari informan Kristen. Tampaknya Yosefus juga menyebutkan eksekusi Yesus oleh Pilatus atas permintaan orang-orang Yahudi terkemuka (Antiquities of the Jewish 18.3.3). Namun, teks asli telah banyak diubah oleh organisasi Kristen dari waktu ke waktu, sehingga tidak mungkin untuk mengetahui apa yang mungkin dikatakan Yosefus pada awalnya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh niputuayukeisyawulan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 03 Feb 23