Judul : Pembuatan Yoghurt dengan Bioteknologi Konvensional

Tujuan : Untuk memahami proses fermentasi dalam pembuatan yoghurt dan membuat yoghurt dengan bioteknologi konvensional.

Dasar Teori:

Bioteknologi konvensional adalah suatu proses pembuatan produk bioteknologi dengan menggunakan mikroba yang dikenal dan digunakan secara luas. Fermentasi adalah proses yang mengubah bahan organik menjadi produk akhir melalui aksi mikroba seperti bakteri atau jamur. Dalam pembuatan yoghurt, fermentasi dilakukan dengan menambahkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus ke susu segar untuk memulai proses fermentasi.

Alat dan Bahan :

• Susu segar
• Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
• Termometer
• Timbangan
• Alat pembuatan yoghurt (termos, alat panas)

Cara Kerja:

1. Bersihkan semua alat dan bahan
2. Berat susu segar dan masukkan ke dalam wadah
3. Panaskan susu hingga suhu antara 45-50 derajat Celsius
4. Koolingkan susu hingga suhu antara 43-45 derajat Celsius
5. Tambahkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
6. Campur bakteri dengan susu dengan baik
7. Tuangkan campuran susu dan bakteri ke dalam wadah yang telah diberi label
8. Tutup wadah dan simpan pada suhu antara 43-45 derajat Celsius selama 6-8 jam
9. Setelah proses fermentasi selesai, masukkan yoghurt ke dalam kulkas.

Hasil Praktikum :

Yoghurt yang dihasilkan memiliki tekstur lembut dan rasa asam khas dari yoghurt.

Kesimpulan:

Melalui praktikum ini, dapat diketahui bahwa pembuatan yoghurt dapat dilakukan dengan bioteknologi konvensional dan proses fermentasi yang benar akan menghasilkan yoghurt yang lezat dan berkualitas.

Daftar Pustaka:

Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2017). Biology. Pearson Education.

Hargreaves, J. A. (2000). Yoghurt: science and technology. Woodhead Publishing.