Senyawa adalah kombinasi dua atau lebih unsur yang berbeda secara kimiawi dalam perbandingan tetap. Dalam senyawa, unsur-unsur ini bergabung bersama untuk membentuk ikatan kimia yang kuat. Hasilnya, senyawa memiliki sifat unik yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, air (H2O) adalah senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Senyawa memiliki rumus kimia yang menunjukkan jenis dan jumlah atom yang ada di dalamnya.

Campuran, di sisi lain, adalah kombinasi fisik dua atau lebih zat yang tidak terikat secara kimiawi. Dalam campuran, zat-zat ini tetap mempertahankan sifat-sifat asli mereka dan dapat dipisahkan dengan metode fisik. Contoh campuran termasuk campuran air dan pasir, garam dapur, dan udara. Campuran dapat berupa campuran homogen atau campuran heterogen. Campuran homogen memiliki komponen yang terdistribusi secara seragam dan tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang, seperti air garam. Sementara itu, campuran heterogen memiliki komponen yang terpisah secara jelas, seperti campuran pasir dan kerikil.

Perbedaan utama antara senyawa dan campuran terletak pada sifat-sifatnya. Senyawa memiliki sifat-sifat yang khas dan konsisten, sedangkan campuran mempertahankan sifat-sifat asli dari zat-zat penyusunnya. Ketika senyawa terbentuk, energi dilepaskan atau diserap, dan perubahan energi ini dapat diukur dengan entalpi pembentukan. Namun, dalam campuran, tidak ada perubahan energi yang signifikan terkait dengan pembentukan campuran.

Selain itu, senyawa memiliki titik leleh dan titik didih yang tetap pada suhu tertentu, sedangkan campuran memiliki rentang suhu leleh dan didih yang bervariasi, tergantung pada komposisi campuran. Ini disebabkan oleh ikatan kimia yang kuat di antara atom-atom dalam senyawa, sementara interaksi antara komponen campuran relatif lemah.

Dalam hal komposisi, senyawa memiliki perbandingan tetap antara unsur-unsur penyusunnya. Misalnya, air selalu memiliki rasio 2:1 antara atom hidrogen dan atom oksigen. Di sisi lain, campuran tidak memiliki perbandingan tetap dan komposisinya dapat bervariasi. Sebagai contoh, campuran air dan garam dapur dapat memiliki perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada jumlah garam yang ditambahkan.

Ketika terjadi reaksi kimia, senyawa dapat mengalami perubahan sifat dan menjadi senyawa baru dengan sifat-sifat yang berbeda. Dalam campuran, komponen-komponennya tetap mempertahankan sifat-sifat asli mereka, kecuali jika terjadi reaksi kimia antara komponen-komponen tersebut.

Dalam kesimpulannya, senyawa dan campuran adalah dua konsep penting dalam kimia. Senyawa terbentuk melalui ikatan kimia antara unsur-unsur yang berbeda, memiliki sifat khas, dan memiliki perbandingan tetap antara unsur-unsurnya. Di sisi lain, campuran adalah kombinasi fisik zat-zat yang tidak terikat secara kimiawi, mempertahankan sifat-sifat asli komponen-komponennya, dan memiliki komposisi yang dapat bervariasi. Memahami perbedaan ini membantu kita memahami sifat dan perilaku zat-zat kimia dalam berbagai konteks.