Jawaban:

Percobaan yang dilakukan oleh siswa tersebut adalah eksperimen untuk menghasilkan muatan listrik dengan cara menggosok benda-benda tersebut. Saat benda digosok, elektron dapat berpindah antara benda tersebut dan kain yang digunakan untuk menggosok.

Hasil dari percobaan ini adalah batang kaca akan terisi muatan positif, kain sutera akan terisi muatan negatif, ebonit akan terisi muatan negatif, dan kain wool akan terisi muatan positif. Muatan positif dan negatif ini akan muncul sebagai hasil dari pemindahan elektron antara benda dan kain yang digunakan untuk menggosoknya.

Penjelasan:

Percobaan tersebut menggunakan konsep dasar elektrostatika. Ketika benda seperti batang kaca dan ebonit digosok dengan kain wool atau sutera, ada beberapa elektron dari permukaan benda yang pindah ke kain wool atau sutera. Hal ini menyebabkan benda yang digosok menjadi bermuatan listrik.

Muatan listrik ini terjadi karena adanya perbedaan keelektronegatifan atau daya tarik elektron antara bahan yang digosok. Ketika dua bahan dengan keelektronegatifan yang berbeda digosok bersama-sama, elektron akan dipindahkan dari bahan dengan keelektronegatifan yang lebih rendah ke bahan dengan keelektronegatifan yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan satu bahan menjadi bermuatan positif dan yang lain menjadi bermuatan negatif.

Dalam kasus percobaan ini, batang kaca dan kain sutera memiliki keelektronegatifan yang berbeda, sehingga elektron pindah dari batang kaca ke kain sutera. Sebaliknya, saat ebonit digosok dengan kain wool, elektron dipindahkan dari kain wool ke ebonit. Akibatnya, batang kaca menjadi bermuatan positif dan kain sutera menjadi bermuatan negatif, sementara ebonit menjadi bermuatan negatif dan kain wool menjadi bermuatan positif.

Muatan listrik ini dapat dilihat dalam percobaan dengan menggunakan elektroskop atau alat ukur muatan listrik lainnya. Hal ini penting karena banyak aplikasi dari muatan listrik, seperti dalam pembangkitan listrik atau dalam teknologi semikonduktor.