Aktivitas di bidang rumah tangga dapat menimbulkan pencemaran air karena beberapa hal seperti:

Penggunaan deterjen dan bahan kimia rumah tangga lainnya dalam mencuci pakaian, peralatan dapur, dan membersihkan rumah dapat menyebabkan polusi air. Limbah deterjen mengandung bahan kimia seperti fosfat dan surfaktan, yang dapat menyebabkan eutrofikasi, yaitu meningkatkan kandungan nutrien dalam air dan memicu pertumbuhan alga yang berlebihan. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dan berdampak negatif pada kehidupan ikan dan hewan air lainnya.

Kegiatan memasak juga dapat menimbulkan pencemaran air melalui pelepasan gas dan uap berbahaya dari bahan bakar yang digunakan. Pada gas LPG, misalnya, terdapat senyawa sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang dapat berkontribusi pada pencemaran udara dan air.

Penggunaan pupuk dan pestisida untuk keperluan pertanian atau kebun juga dapat mencemari air. Jika tidak diaplikasikan dengan benar, pupuk dan pestisida ini dapat mengalir ke sungai dan danau terdekat, memicu eutrofikasi, dan mencemari air dengan bahan kimia berbahaya.

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan tindakan yang tepat dari masyarakat dalam menjaga kualitas air. Misalnya, menggunakan bahan pembersih yang ramah lingkungan, memasak dengan pengaturan yang tepat untuk mengurangi pelepasan gas berbahaya, dan mengelola limbah rumah tangga dengan benar.