Penerapan bioteknologi konvensional dapat memiliki dampak negatif seperti penerapan bioteknologi modern. Misalnya bila dilakukan dengan tidak higineis, sehingga terjadi kontaminasi makanan hasil bioteknologi konvensional.

Pembahasan

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk. Ini berbeda dengan bioteknologi modern. Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa dan barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA rekombinan.

Contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan yoghurt dan tempe.  

Yogurt adalah produk susu yang diolah dengan fermentasi, yang dilakukan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tempe adalah produk kedelai yang diolah dengan fermentasi jamur Rhizopus olygosporus.

Bila dilakukan dengan tidak teliti dan tidak higienis. Misalnya, tempe yang diolah tidak higienis dapat tercemar oleh asam bongkrek  yang dihasilkan oleh bakteri Burkholderia gladioli. Bakteri ini biasa mencemari proses pembuatan tempe bongkrek yang menggunakan tambahan kelapa. Asam bongkrek sangat berbahaya karena menghalangi fungsi mitokondria sel sehingga dapat mematikan.

Kemudian, pembuatan yoghurt yang tidak higienis dapat tercemar oleh jamur Mucor circinelloides yang menyebabkan pusing, mutah-mutah dan diare.

Karena resiko pencemaran ini, penggunaan bioteknologi konvensional harus dilakukan dengan teliti dan memperhatikan kebersihan lingkungan.

Pelajari lebih lanjut:

Peranan bakteri Streptococcus thermophilus dalam proses pembuatan yoghurt adalah ….

yomemimo.com/tugas/13151836  

Detail Jawaban  

Kode: 9.4.7  

Kelas: IX    

Mata pelajaran: Biologi      

Materi: Bab 7 - Bioteknologi  

Kata kunci: Yoghurt, Streptococcus thermophilus