Jawaban:

Teknik budidaya maggot dan BSF (Black Soldier Fly) biasanya dilakukan dengan cara terpisah antara tahapan pembibitan, perkembangan, dan pemanenan maggot maupun kupu-kupu dewasa BSF. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam budidaya maggot dan BSF:

1. Tahap Pembibitan

Bibit maggot umumnya diambil dari limbah organik seperti sisa makanan atau limbah dapur. Limbah organik tersebut dihancurkan atau dihaluskan dengan blender atau mesin penghancur lainnya menjadi bentuk lumpur agar mudah dicerna oleh benih maggot. Kemudian bubuk maggot ditempatkan dalam wadah yang sesuai yang memiliki sifat pengendali pemanasan dan sirkulasi udara seperti drum berlubang atau bak terpal.

Selain itu, cara lain untuk memperoleh bibit maggot adalah dengan membelinya dari produsen maupun peternak maggot profesional. Benih yang diperoleh secara komersial umumnya sudah murni, sehat dan siap untuk diembangbiakan.

2. Tahap Perkembangan Maggot

Dalam tahap ini, bibit maggot diberi makan dengan limbah organik yang berbeda dengan rasio karbohidrat dan protein yang tepat agar maggot dapat menjalani tahap perkembangannya. Limbah organik yang digunakan dapat berupa sisa makanan rumah tangga, limbah pertanian, atau sisa pakan yang diberikan pada hewan ternak.

Selain diberi makan, lingkungan juga harus mendukung pertumbuhan maggot. Suhu ruangan yang ideal untuk perkembangan larva maggot adalah antara 25-30 derajat C dan kelembaban sekitar 70-80%.

3. Tahap Pemanenan Maggot dan BSF Dewasa

Setelah mencapai tahap pemanenan, maggot dipanen dari media atau wadah pembibitan dengan cara memisahkan maggot dari media pengembangbiakan. Setelah berhasil dipanen, bibit maggot dimasukkan ke dalam wadah pengeringan sebelum dijual atau diolah lebih lanjut.

Sedangkan untuk kupu-kupu BSF dewasa, setelah mencapai umur dewasa, kupu-kupu dibiarkan bertelur pada media yang telah disediakan. Telur yang dihasilkan oleh kupu-kupu tersebut akan menetas menjadi larva dan mengulang siklus hidup dari tahap one-generasi ke tahap berikutnya.