Berikut ini adalah pertanyaan dari WennyFebriana5656 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jelaskan parameter Uji kualitas air
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Parameter uji kualitas air terbagi atas Parameter Fisika, Kimia, dan Biologi
1. PARAMETER FISIKA
1.1 Bau
Menurut KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau.
1.2 Jumlah zat padat terlarut
Pada air minum, kebanyakan merupakan materi terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit materi organik, dan gas terlarut. Total zat padat terlarut dalam air minum berada pada kisaran 20 – 1000 mg/L.
1.3 Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Salah satu syarat air yang baik adalah air yang jernih.
1.4 Rasa
Berdasarkan KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa(TAWAR).
1.5 Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi pelarutan zat kimia pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksireaksi biokimia di dalam saluran/pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum dapat menghilangkan dahaga. Berdasarkan KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa temperatur maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar ± 3 oC.
1.6 Warna
Salah satu parameter kualitas air yaitu air yang bisa diminum adalah air yang tidak berwarna. Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metal alam (besi dan mangan), plankton, humus, buangan industri, dan tanaman air. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman.
1.7 Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.
2. PARAMETER KIMIA
2.1 Besi
Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe yang lebih besar dari 1 mg/l, tetapi dalam air tanah, kadar Fe dapat jauh lebih tinggi
2.2 Fluorida
Sejumlah kecil fluorida menguntungkan bagi pencegahan kerusakan gigi, akan tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,7 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel gigi, yang dikenal dengan istilah mottling (Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar yang berlebihan juga dapat berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.
2.3 Kesadahan
Kesadahan (hardness) disebabkan adanya kandungan ion-ion logam bervalensi banyak (terutama ion-ion bervalensi dua, seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Sr).
<50 mg/l CaCO3 --> Lunak (soft)
50 – 150 caCO3 --> Menengah (Moderately Hard)
15 - 300 CaO3 --> Sadah (Hard)
> 300 CaCO3 --> Sangat Sadah (Very hard)
2.4 Klorida (Cl)
Kadar klorida > 250 mg/l dapat memberikan rasa asin pada air karena nilai tersebut merupakan batas klorida untuk suplai air, yaitu sebesar 250 mg/l (Rump dan Krist, 1992 dalam Effendi, 2003). Perairan yang diperuntukkan bagi keperulan domestik, termasuk air minum, pertanian, dan industri, sebaiknya memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/liter (Sawyer dan McCarty, 1978). Keberadaan klorida di dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah mengalami pencemaran atau mendapatkan rembesan dari air laut.
2.5 PH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Skala pH berkisar antara 0 – 14. Klasifikasi nilai pH adalah sebagai berikut :
pH = 7 menunjukkan keadaan netral0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air minum. pH standar untuk air minum sebesar 6,5 – 8,5.
3. PARAMETER BIOLOGI
Analisa Coliform
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.
Semoga jawaban ini membantu
Kelas : 9 SMA
Matapelajaran : Biologi
Kategori : Bioteknologi
Kata kunci : Parameter Fisik, Parameter Kimia, Parameter Biologi, Kualitas Air
Kode : 9.4.6
1. PARAMETER FISIKA
1.1 Bau
Menurut KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau.
1.2 Jumlah zat padat terlarut
Pada air minum, kebanyakan merupakan materi terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit materi organik, dan gas terlarut. Total zat padat terlarut dalam air minum berada pada kisaran 20 – 1000 mg/L.
1.3 Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Salah satu syarat air yang baik adalah air yang jernih.
1.4 Rasa
Berdasarkan KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, syarat air minum yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa(TAWAR).
1.5 Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi pelarutan zat kimia pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksireaksi biokimia di dalam saluran/pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum dapat menghilangkan dahaga. Berdasarkan KEMENKES RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa temperatur maksimum yang diperbolehkan dalam air minum sebesar ± 3 oC.
1.6 Warna
Salah satu parameter kualitas air yaitu air yang bisa diminum adalah air yang tidak berwarna. Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik, ion-ion metal alam (besi dan mangan), plankton, humus, buangan industri, dan tanaman air. Adanya oksida besi menyebabkan air berwarna kemerahan, sedangkan oksida mangan menyebabkan air berwarna kecoklatan atau kehitaman.
1.7 Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi total maupun relatifnya.
2. PARAMETER KIMIA
2.1 Besi
Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe yang lebih besar dari 1 mg/l, tetapi dalam air tanah, kadar Fe dapat jauh lebih tinggi
2.2 Fluorida
Sejumlah kecil fluorida menguntungkan bagi pencegahan kerusakan gigi, akan tetapi konsentrasi yang melebihi kisaran 1,7 mg/liter dapat mengakibatkan pewarnaan pada enamel gigi, yang dikenal dengan istilah mottling (Sawyer dan McCarty, 1978). Kadar yang berlebihan juga dapat berimplikasi terhadap kerusakan pada tulang.
2.3 Kesadahan
Kesadahan (hardness) disebabkan adanya kandungan ion-ion logam bervalensi banyak (terutama ion-ion bervalensi dua, seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Sr).
<50 mg/l CaCO3 --> Lunak (soft)
50 – 150 caCO3 --> Menengah (Moderately Hard)
15 - 300 CaO3 --> Sadah (Hard)
> 300 CaCO3 --> Sangat Sadah (Very hard)
2.4 Klorida (Cl)
Kadar klorida > 250 mg/l dapat memberikan rasa asin pada air karena nilai tersebut merupakan batas klorida untuk suplai air, yaitu sebesar 250 mg/l (Rump dan Krist, 1992 dalam Effendi, 2003). Perairan yang diperuntukkan bagi keperulan domestik, termasuk air minum, pertanian, dan industri, sebaiknya memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/liter (Sawyer dan McCarty, 1978). Keberadaan klorida di dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah mengalami pencemaran atau mendapatkan rembesan dari air laut.
2.5 PH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Skala pH berkisar antara 0 – 14. Klasifikasi nilai pH adalah sebagai berikut :
pH = 7 menunjukkan keadaan netral0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air minum. pH standar untuk air minum sebesar 6,5 – 8,5.
3. PARAMETER BIOLOGI
Analisa Coliform
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia Colli, Clostridium Perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri Coliform (E.Coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. Typhii (penyebab Typhus), Kolera, dan Disentri.
Semoga jawaban ini membantu
Kelas : 9 SMA
Matapelajaran : Biologi
Kategori : Bioteknologi
Kata kunci : Parameter Fisik, Parameter Kimia, Parameter Biologi, Kualitas Air
Kode : 9.4.6
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Intansoli dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 26 Aug 18