Persilangan lalat buah CcSs x CcSs (P2) tersebut hanya dihasilkan empat keturunan dengan tiga genotipe berbeda dikarenakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak dapat disegresikan secara bebas akibat adanya pautan gen. Gen c (bersayap normal) dominan terhadap gen c (bersayap keriput), gen S (berdada polos) dominan  terhadap gen s (berdada garis). Rasio fenotipe pada peristiwa ini adalah 3:1 untuk sayap normal berdada polos : sayap keriput berdada garis-garis. Fenotipe tersebut di antaranya adalah CCSS, CcSs, CcSs, dan ccss.

Pembahasan:

Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah. Lalat buah adalah organisme yang memiliki ciri yang sudah dikenal dan sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Jenis lalat ini banyak digunakan dalam penelitian genetik karena banyak kemudahannya. Salah satunya membawa berbagai jenis mutasi, sehingga memungkinkan untuk berbagai persilangan. Pada persilangan lalat buah CcSs x CcSs (P2) hanya dihasilkan empat keturunan dengan tiga genotipe berbeda sebagai akibat adanya pautan gen. Pautan gen adalah beberapa gen yang terletak pada kromosom yang sama, saat proses pembentukan gamet saling terkait atau berikatan yang disebabkan oleh gen-gen tersebut terletak pada lokus yang berdekatan dalam kromosom. Gen-gen tersebut cenderung diwarisi bersama pada penyilangan genetik karena kromosom tersebut diteruskan sebagai satu unit sehingga dikatakan sebagai gen terpaut.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang Pola-pola Hereditas Makhluk Hidup yomemimo.com/tugas/48973698

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1