Jawaban:

a. Untuk menentukan periode pengembalian untuk mesin pertama, kita perlu menghitung jumlah tahun yang dibutuhkan untuk membayar kembali investasi awal. Arus kas masuk setelah pajak tahunan adalah Rp 3.000 per tahun, dan investasi awal adalah Rp 14.000. Jadi, dibutuhkan 14.000 / 3.000 = 4,67 tahun untuk mengembalikan investasi awal.

Untuk mesin kedua, arus kas masuk setelah pajak tahunan adalah Rp4.000 per tahun, dan investasi awal adalah Rp21.000. Dibutuhkan 21.000 / 4.000 = 5,25 tahun untuk membayar kembali investasi awal.

b. Berdasarkan payback period, sebaiknya perusahaan menerima mesin pertama karena memiliki payback period yang lebih pendek. Periode pengembalian maksimum yang dapat diterima perusahaan adalah 5 tahun, dan periode pengembalian untuk mesin pertama adalah 4,67 tahun, yang kurang dari 5 tahun. Periode pengembalian untuk mesin kedua adalah 5,25 tahun, yang lebih dari periode pengembalian maksimum yang dapat diterima perusahaan.

c. Ya, pembelian mesin dalam hal ini memang menggambarkan salah satu kekurangan dari penggunaan metode payback period. Salah satu kekurangannya adalah hanya mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk membayar kembali investasi awal, dan tidak mempertimbangkan arus kas setelah periode pengembalian. Dalam hal ini, mesin pertama memiliki periode pengembalian yang lebih pendek, tetapi juga memiliki umur yang lebih pendek dan menghasilkan lebih sedikit arus kas dalam jangka panjang. Mesin kedua memiliki periode pengembalian yang lebih lama, tetapi menghasilkan lebih banyak arus kas dalam jangka panjang. Metode payback period tidak memperhitungkan hal ini, sehingga mungkin tidak selalu memberikan keputusan terbaik.