2. Proses kloning pada dasarnya melibatkan tiga langkah utama:

• Pengambilan material genetik: Ini bisa berupa sel, jaringan, atau DNA yang akan dikloning.
• Pemisahan material genetik: Langkah ini melibatkan pemisahan DNA atau sel dari organisme asal dan memperbanyak material tersebut secara in vitro.
• Rekombinasi dan multiplikasi: Langkah ini melibatkan penggabungan material genetik ke dalam sel-sel pembawa yang dapat dikultur, seperti sel embrio atau sel-sel kultur. Sel-sel tersebut kemudian dibiakkan dan dikondisikan untuk membentuk organisme baru.

3. Bawang putih transgenik, Kentang transgenik, Gula rafinasi dari tebu transgenik, Susu transgenik, Tomat transgenik

4. Penerapan bioteknologi memiliki beberapa dampak negatif bagi lingkungan, diantaranya: Kerusakan ekosistem, Kehilangan biodiversitas, Risiko terhadap spesies non-sasaran Penyebaran spesies invasif, Kontaminasi genetik

5. Berikut adalah 3 alasan kenapa perlu dikembangkan bioteknologi hewan dan tumbuhan transgenik:

• Peningkatan produktivitas peternakan: Bioteknologi hewan transgenik dapat meningkatkan produktivitas peternakan dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas produk hewan, seperti daging, susu, dan telur.
• Mengurangi kebutuhan pestisida dan pupuk: Bioteknologi tumbuhan transgenik dapat mengurangi kebutuhan pestisida dan pupuk, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan tahan terhadap hama dan penyakit, dan memperbaiki kualitas produk.
• Menambah variasi makanan: Bioteknologi hewan dan tumbuhan transgenik dapat menambah variasi makanan yang tersedia, memperbaiki kualitas dan memperpanjang masa simpan produk, sehingga membantu memenuhi kebutuhan pangan dunia yang semakin meningkat.