Penjelasan:

Air yang hitam dapat menunjukkan bahwa kualitas air tersebut buruk. Beberapa indikator kualitas air yang dapat diamati melalui air yang hitam antara lain:

• Kekeruhan: Air yang hitam cenderung keruh dan tidak jernih. Hal ini dapat disebabkan oleh partikel-partikel organik atau mineral yang terlarut dalam air.

• Kandungan zat organik: Air yang hitam cenderung mengandung banyak zat organik seperti humus, tanin, dan lignin. Zat-zat organik tersebut dapat berasal dari tanaman mati, daun, ranting, dan limbah organik lainnya. Kandungan zat organik yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas air dan mengganggu ekosistem air.

• Kandungan zat kimia: Air yang hitam juga dapat mengandung zat kimia seperti logam berat, pestisida, atau bahan kimia lainnya. Kandungan zat kimia yang berlebihan dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

• pH (derajat keasaman): Air yang hitam juga dapat memiliki pH yang rendah atau tinggi. pH yang rendah dapat menandakan keasaman yang tinggi, sedangkan pH yang tinggi dapat menandakan kebasaan yang tinggi. pH yang tidak seimbang dapat mengganggu ekosistem air dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

• Kandungan oksigen terlarut: Air yang hitam dapat memiliki kandungan oksigen terlarut yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya kandungan zat organik atau kepadatan populasi mikroorganisme di dalam air. Kandungan oksigen yang rendah dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di dalam air dan mengganggu ekosistem air secara keseluruhan.