Penjelasan:

Penanaman tanaman transgenik tahan hama dapat menyebabkan dampak negatif pada ekosistem, misalnya:

1. Resistensi yang berkembang: Ketika tanaman transgenik tahan hama ditanam secara luas, serangga hama yang biasa menyerang tanaman tersebut akan mati atau tidak berkembang biak. Namun, beberapa serangga hama dapat mengembangkan resistensi terhadap tanaman transgenik tersebut dan menjadi lebih sulit dikendalikan. Resistensi semacam ini dapat mengurangi efektivitas tanaman transgenik tahan hama dan memicu penggunaan pestisida kimia yang lebih banyak lagi, yang pada akhirnya dapat merusak ekosistem.

2. Kerusakan keanekaragaman hayati: Tanaman transgenik tahan hama dapat mengurangi jumlah serangga yang biasanya memakan tanaman, seperti kupu-kupu dan lebah, yang pada gilirannya dapat mengurangi keanekaragaman hayati di sekitar ladang. Keanekaragaman hayati yang rendah dapat mempengaruhi ketersediaan makanan bagi hewan, seperti burung dan mamalia, yang bergantung pada serangga untuk makanan.

3. Kontaminasi genetik: Tanaman transgenik tahan hama dapat menyebar ke lingkungan sekitarnya melalui polinasi silang dengan tanaman liar atau tanaman konvensional yang ditanam di sekitar ladang. Kontaminasi genetik semacam ini dapat menghasilkan tanaman hibrida yang tidak diinginkan, yang dapat mengurangi keanekaragaman genetik dan mengubah sifat alami tanaman liar atau tanaman konvensional.