Penjelasan:

1.Mereka bukan orang yang tidak sanggup pada cobaan, tetapi mereka adalah orang yang menyerah atas akibat dari pilihannya di masa lalu.

Mereka mencoba membenarkan tindakan bunuh diri dengan dasar masalah-masalah yang dialami saat ini. Mencoba berharap pada keajaiban saat terbangun, semua baik-baik saja. Ini salah, Dear.

Cobalah mendinginkan kepala, dan pikirkan dari mana semua masalah itu berawal. Selalu ada solusi, jika kamu belum menemukannya pasti Tuhan akan mendatangkan solusi itu di saat yang tepat.

2. Karena memang bila seseorang telah menyadari bahwasanya Tuhan tidak memberikan cobaan diluar kemampuan hambanya, maka dia mampu terhindar dari depresi. Dia memiliki optimisme dan tempat bergantung. Selalu ada jalan keluar, selama berbaik sangka kepada Tuhan dan meminta jalan keluar dan pertolongan dari Tuhan. Sesungguhnya tidak ada daya kekuatan dan upaya kecuali hanya dari Allah.

Sedangkan orang yang menggantungkan hanya kepada kemampuan manusia atau ketahanan dirinya sendiri, maka ketika pegangannya lepas, ia tidak punya pegangan lagi, sehingga jatuh terlalu dalam. Dan memvonis dirinya sendiri tidak mampu terkadang hingga memilih jalan yang singkat. Sehinggga hakikatnya ornag yang bunuh diri adalah orang yang sebenarnya mampu namun merasa tidak mampu atau tidak mau mengahadapi dan menerima kenyataan.

Depresi memang berat tapi bisa ditanggulangi, dengan cara yang benar dan sesuai tuntunan dari agama yang diberikan oleh Sang pencipta. Penyebab-penyebab depresi bukanlah sesuatu diluar kemampuan manusia.

Kita lihat ada yang bunuh diri karena asmara, ekonomi, harga diri, dan berbagai masalah hidup, juga kita lihat banyak yang move on dan mendapat ganti yang baik, banyak yang bangkit, banyak pula yang bersabar atas kemiskinan dan sakit. Ada yang woles saja padahal ujian datang bertubi-tubi. Begitulah hidup, hendaklah dijalani sesuai panduan dari yang membuat kehidupann.

Kesimpulannya adalah sebenarnya mereka mampu, hanya saja mereka tidak bersabar dan menganggap diri mereka tidak mampu, dan putus harapan. Bersandar hanya pada diri sendiri lupa dan lupa atau tidak percaya bahwa ada yang dapat melepaskan dari segala masalah, yaitu Tuhan yang tengah menguji mereka.