membuat cerita pendek yaitu berjudul putri ular ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari btstirza pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Membuat cerita pendek yaitu berjudul putri ular ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

putri ular

Pada zaman dahulu kala, berdiri suatu kerajaan di Simalungun, Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang Raja yang bijaksana. Sang Raja memiliki seorang putri yang memiliki kecantikan paripurna yang sudah diketahui oleh segala penjuru negeri, hingga suatu hari, seorang Raja Muda dari sebuah kerajaan yang tidak jauh dari kerajaan Sang Raja ingin menikahi Sang Putri yang cantik jelita.

Raja Muda kemudian mengumpulkan para penasihat kerajaan dan meminta pendapat dari mereka mengenai rencananya untuk melamar Sang Putri. Para penasihat pun setuju dan keesokan harinya, Raja Muda mengirim rombongan utusannya ke kerajaan Sang Putri. Mereka disambut dan dijamu dengan baik oleh Sang Raja. Setelah itu, salah satu utusan Raja Muda menyampaikan maksud kedatangan mereka yaitu untuk meminta restu dari Sang Raja untuk menikahi Sang Putri atas nama Raja Muda. Sang Raja dengan senang hati merestui pernikahan mereka karena pernikahannya dapat mewujudkan persatuan dan masyarakat yang makmur, damai, dan sejahtera. Ketika Sang Raja menanyakan pendapat Sang Putri mengenai lamaran Raja Muda, Sang Putri juga bersedia untuk menikahi Raja Muda. Karena Raja Muda meminta untuk mengadakan pesta secara besar-besaran, pernikahannya akan diadakan dalam waktu dua bulan mendatang.

Menjelang hari pernikahan tersebut, Sang Raja berpesan kepada Sang Putri untuk menjaga dirinya dengan baik agar tidak ada hal yang dapat membatalkan pernikahan mereka terjadi. Sejak itu, setiap pagi Sang Putri selalu ditemani dayang-dayangnya ketika mandi di kolam yang berada di belakang istana. Suatu hari, Sang Putri duduk di atas sebuah batu di tepi kolam sambil membayangkan betapa bahagia dirinya nanti ketika ia duduk di pelaminan bersama Raja Muda yang gagah dan tampan. Tanpa ia sadari, angin bertiup kencang yang menyebabkan sebuah ranting kering jatuh di ujung hidungnya. Hidung Sang Putri pun terluka dan tangannya penuh dengan darah. Sang Putri memerintahkan dayangnya untuk mengambilkan cermin dan Sang Putri kaget ketika melihat hidungnya yang semulanya mancung menjadi terlihat konyol. Ia pun menangis karena ia merasa kecantikannya sudah berkurang sekarang dan Raja Muda akan mencari putri lain yang tidak memiliki fisik yang cacat. Ia juga merasa malu dan kecewa karena tidak bisa memenuhi janjinya dengan Sang Raja untuk menjaga dirinya dengan baik menjelang hari pernikahan.

Tidak tahu harus berbuat apa, Sang Putri yang sudah putus asa berdoa kepada Tuhan untuk menghukum dirinya. Petir kemudian menyambar-nyambar menandakan bahwa doa Sang Putri didengar oleh Tuhan. Tidak lama setelah itu, muncul sisik di kaki Sang Putri yang awalnya mulus. Dayang-dayang kaget dan sisik tersebut pun merambat ke dada. Sang Putri menyuruh para dayang untuk memanggil ayah dan ibunya di istana. Betapa kagetnya Sang Raja dan Permaisuri ketika melihat putrinya yang berubah menjadi ular besar yang hanya dapat menjulurkan lidahnya dan menatap kedua orang tuanya dengan tatapan yang sayu. Permaisuri memanggil nama Sang Putri berkali-kali namun Sang Putri tidak dapat berkata apa-apa. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh Sang Raja, Permaisuri dan para dayang. Mereka hanya dapat menangis melihat nasib Sang Putri yang menjelma menjadi seekor ular.

Penjelasan:

ok kak udah semoga di jadikan jawaban tercerdas ya semoga membantu :) !!

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zariz4 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 25 Apr 22