Sel menyusun tubuh organisme.organisme multiseluler tersusun atas banyak sel. Setiap

Berikut ini adalah pertanyaan dari Devuta pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sel menyusun tubuh organisme.organisme multiseluler tersusun atas banyak sel. Setiap organisme akan mengalami pertumbuhan. Apakah ukuran sel akan makin membesar seiring dengan pertumbuhan organisme?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Seiring dengan pertumbuhan organisme, ukuran sel akan makin membesar. Selain bertambah besar, sel juga akan terus membelah sehingga jumlahnya semakin banyak. Pembelahan sel tubuh ini terjadi secara mitosis.

Pembahasan

Sel merupkan struktur terkecil yang menyusun tubuh suatu organisme. Organisme multiseluler tersusun atas banyak sel. Setiap organisme akan mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan merupakan gejala pertambahan ukuran tanaman yang bersifat irreversivel.  

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dicontohkan dengan pertambahan tinggi batang sebesar 5 cm pada saat pengukuran.

Sedangkan perkembangan yaitu proses menuju kedewasaan yang tidak dapat diukur dengan alat ukur.

Perkembangan pada tumbuhan dapat dicontohkan dengan munculnya bunga.

Sebelum mengalami pertumbuhan dan perkecambahan, maka kehidupan tumbuhan diawali dengan adanya perkecambahan.

Proses perkecambahan biji secara berturut adalah sebagai berikut ini:

  1. Air masuk ke dalam biji atau disebut dengan proses imbibisi
  2. Air akan melunakkan kulit biji sehingga saat terdorong dari dalam, kulit biji akan pecah dan memungkinkan oksigen masuk ke dalam biji
  3. Air akan mengaktifkan embrio yang sebelumnya mengalami dormansi.
  4. Air serta oksigen akan memicu embrio melaksanakan metabolisme awal.
  5. Terbentuk hormon giberelin yang akan memicu aleuron untuk memproduksi enzim amylase
  6. Enzim amylase yang terbentuk akan memecah cadangan makanan dalam endosperma berupa amilum yang kemudian dipecah menjadi glukosa.
  7. Glukosa akan dikirim ke titik tumbuh berupa plumula dan radikula.
  8. Plumula akan tumbuh menjadi batang dan daun, sedangkan radikula akan tumbuh menjadi akar.

Selanjutnya, tipe kecambah dibagi menjadi 2 berdasarkan posisi kotiledon saat perkecambahan terjadi yaitu:

  • Epigeal, yaitu tipe perkecambahan dimana kotiledon terangkat ke atas tanah misalnya pada tanman kacang tanah.
  • Hypogeal, yaitu tipe perkecambahan dimana kotiledon terangkat ke atas tanah misalnya pada tanaman jagung.

Setelah mengalami perkecambahan, barulah tumbuhan mengalami pertumbuhan yang dilanjutkan dengan perkembangan.

Pertumbuhan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan yang pertama kali terjadi setelah perkecambahan yang merupakan hasil pembelahan meristem apikal ujung batang ke arah atas dan meristem apikal ujung akar ke arah bawah sehingga batang akan bertambah panjang.
  2. Pertumbuhan sekunder, merupakan pertumbuhan yang terjadi setelah pertumbuhan primer yang merupakan hasil pembelahan meristem lateral atau kambium ke arah samping sehingga menyebabkan batang menjadi bertambah lebar atau membesar. Biasanya pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain:

  • Faktor internal berupa gen dan hormon.
  • Faktor eksternal berupa air, cahaya, suhu, pH, kelembaban dan nutrisi.

Hormon pada tumbuhan antara lain:

  1. Auksin
  2. Giberelin
  3. Sitokinin
  4. Asam absisat
  5. Asam traumalin
  6. Gas etilen
  7. Kalin

Nutrisi pada tanaman dapat dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Berikut merupakan fungsi beberapa nutrient, yaitu:

  • Karbon (C), berfungsi sebagai penyusun bahan organik (karbohidrat, lemak, protein, enzim dan turunannya).
  • Hidrogen (H), berfungsi sebagai penyusun bahan organik (karbohidrat, lemak, protein, enzim dan turunannya).
  • Oksigen (O), berfungsi sebagai penyusun bahan organik (karbohidrat, lemak, protein, enzim dan turunannya).
  • Fosfor (P), berfungsi sebagai penyusun asam nukleat, fosfolipid membran sel, ATP, NADP, koenzim.
  • Kalium (K), berfungsi sebagai kofaktor atau aktivator enzim dalam sintesis protein dan metabolisme karbohidrat, untuk meniaga keseimbangan ion.
  • Nitrogen (N), berfungsi sebagai kofaktor atau aktivator enzim dalam sintesis protein dan metabolisme karbohidrat, untuk meniaga keseimbangan ion.
  • Sulfur (S),  berfungsi sebagai penyusun asam amino, protein, asam nukleat, klorofil, hormon, dan enzim.
  • Kalsium (Ca), berfungsi sebagai penyusun asam amino sistein dan metionin, koenzim-A dan beberapa vitamin: tiamin dan biotin.
  • Besi (Fe), berfungsi sebagai penjaga permeabilitas membran, membentuk kofaktor enzim dalam metabolisme karbohidrat .
  • Magnesium, berperan dalam pembentukan klorofil, merupakan komponen penting enzim, sitokrom, peroksidase, dan katalase.
  • Boron (B), Penyusun klorofil dan kofaktor enzim dalam metabolisme karbohidrat.
  • Mangan (Mn), Berperan dalam translokasi glukosa.

Pelajari lebih lanjut

1. materi tentang hormon pada tumbuhan : yomemimo.com/tugas/15492985

2. materi tentang fungsi gas etilen : yomemimo.com/tugas/8837351

3. materi tentang fungsi asam traumalin: yomemimo.com/tugas/7638739

Detil jawaban

Kelas: XII

Mapel: biologi

Bab: pertumbuhan dan perkembangan

Kode: 12.4.1

Kata kunci: pertumbuhan, sel

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh claramatika dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 30 Oct 19