Berikut ini adalah pertanyaan dari wayudewi pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
2. Empat pilar pendidikan :ada empat pilar pendidikan yang perlu diakomodasi dalam penyelenggaraan proses pembelajaran sains di sekolah yaitu : 1) to learn to kown, termasuk learn how to learn; 2) to learn to do ;3) to learn to live together ; dan 4) to learn to be.
A. jelaskan makna dari masing - masing pilar pendidikan tersebut .
b. jelaskan implikasi dari keempat pilar tersebut dalam proses pembelajaran sains di sekolah .
C. strategis atau model pembelajaran mana yang sebaiknya digunakan sebgai pijakan dalam pembelajaran sains agar pilar ke 1 ( to learn to kown, termasuk learn how to learn;) dan pilar ke 4 (learning to be) dapat terakomodasi secara maksimal. berikan agrumennya.
tolong yang jenius bantu ya, boleh salin dari internet. kumohon cepat :(
A. jelaskan makna dari masing - masing pilar pendidikan tersebut .
b. jelaskan implikasi dari keempat pilar tersebut dalam proses pembelajaran sains di sekolah .
C. strategis atau model pembelajaran mana yang sebaiknya digunakan sebgai pijakan dalam pembelajaran sains agar pilar ke 1 ( to learn to kown, termasuk learn how to learn;) dan pilar ke 4 (learning to be) dapat terakomodasi secara maksimal. berikan agrumennya.
tolong yang jenius bantu ya, boleh salin dari internet. kumohon cepat :(
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
A. to learn to know (learn how to learn); secara harafiah dapat diartikan "belajar untuk mengetahui" yang mencakup juga "bagaimana cara belajar"; artinya, sebuah proses belajar memiliki tujuan, yaitu mengetahui. sebab dengan memiliki wawasan yang luas kita dapat "menaklukkan dunia". namun di samping itu, proses belajar tidak bisa dilepaskan dari "cara" (haw to) memperoleh pengetahuan ini. oleh sebab itu, "proses" dalam belajar itu tidak kalah penting. signifikan.
b. to learn to do dapar diartikan "belajar sebagai tindakan/aktifitas/sikap", artinya suatu proses pelajaran tidak bisa hanya berhenti sebagai proses mengetahui, namun juga praktik. dimensi ini setara dengan dimensi sebelumnya. dimensi ini, seperti diutarakan Imam Syafii misalnya, bahwa "ilmu itu seperti air"--jika dia tidak mengalir, hanya tergenang, maka air itu akan bau (rusak).
c. to learn to live together dapar diartika bahwa "belajar berguna untuk kehidupan bersama"; artinya ilmu yang (paling) berhasil adalah ilmu yang memilik impact bagi banyak orang. kalau dalam islam disebutkan, "manusia (dalam hal ini ilmuan misalanya) yang baik adalah mereka yang paling memberi manfaat bagi manusia yang lainnya."
d. learning tobe dapat diartiakan "belajar" itu sendiri; ini adalah puncak dari tujuan belajar, bahwa sesungguhnya tujuan dari belajar adalah mengetahui hakikat diri (manusia). seperti ungkapan pepatah, orang pintar itu ibarat padi. semakin pintar ia, maka semakin menunduk (makin sadar bahwa dirinya sangatlah bodoh).
Implikasi dari keempat pilar terhadap proses belajar ilmu eksakta adalah siswa akan tahu dan sadar tentang tujuan mereka belajar. belajar tidak semata demi masa depan cerah, pekerjaan mapan, gaji tinggi, dsb. belajar adalah tugas manusia paling agung. "Iqra'" kata Tuhan. Bacalah. Dan sesungguhnya belajar telah dimulai semenjak lahir hingga wafat. belajar harus dibedakan dari sekolah. kalau belajar dianggap sebagai proses sekolah, maka misalnya anak fisika telah rampung kuliah, ia akan berhenti belajar. namun kalau belajar dipahami sebagai proses berkelanjutan, belajar itu tidak akan pernah usai sampai kapanpun. sekolah itu cara formal semata.
c. keempat pilar tersebut sebenarnya saling berkaitan dan tidak dipisahkan. namun untuk seorang siswa yang bisa memiliki impact langsung adalah pilar pertama, sedangkan ketiga pilar lainnya sebagai pengembangan yang seharusnya sama pentingnya.
b. to learn to do dapar diartikan "belajar sebagai tindakan/aktifitas/sikap", artinya suatu proses pelajaran tidak bisa hanya berhenti sebagai proses mengetahui, namun juga praktik. dimensi ini setara dengan dimensi sebelumnya. dimensi ini, seperti diutarakan Imam Syafii misalnya, bahwa "ilmu itu seperti air"--jika dia tidak mengalir, hanya tergenang, maka air itu akan bau (rusak).
c. to learn to live together dapar diartika bahwa "belajar berguna untuk kehidupan bersama"; artinya ilmu yang (paling) berhasil adalah ilmu yang memilik impact bagi banyak orang. kalau dalam islam disebutkan, "manusia (dalam hal ini ilmuan misalanya) yang baik adalah mereka yang paling memberi manfaat bagi manusia yang lainnya."
d. learning tobe dapat diartiakan "belajar" itu sendiri; ini adalah puncak dari tujuan belajar, bahwa sesungguhnya tujuan dari belajar adalah mengetahui hakikat diri (manusia). seperti ungkapan pepatah, orang pintar itu ibarat padi. semakin pintar ia, maka semakin menunduk (makin sadar bahwa dirinya sangatlah bodoh).
Implikasi dari keempat pilar terhadap proses belajar ilmu eksakta adalah siswa akan tahu dan sadar tentang tujuan mereka belajar. belajar tidak semata demi masa depan cerah, pekerjaan mapan, gaji tinggi, dsb. belajar adalah tugas manusia paling agung. "Iqra'" kata Tuhan. Bacalah. Dan sesungguhnya belajar telah dimulai semenjak lahir hingga wafat. belajar harus dibedakan dari sekolah. kalau belajar dianggap sebagai proses sekolah, maka misalnya anak fisika telah rampung kuliah, ia akan berhenti belajar. namun kalau belajar dipahami sebagai proses berkelanjutan, belajar itu tidak akan pernah usai sampai kapanpun. sekolah itu cara formal semata.
c. keempat pilar tersebut sebenarnya saling berkaitan dan tidak dipisahkan. namun untuk seorang siswa yang bisa memiliki impact langsung adalah pilar pertama, sedangkan ketiga pilar lainnya sebagai pengembangan yang seharusnya sama pentingnya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Mamanosz dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 25 Apr 14