Berikut ini adalah pertanyaan dari Tiwwiye pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Tiga tahapan proses pembentukan urine yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi. Filtrasi adalah proses penyaringan darah masuk pada bagian korteks ginjal khususnya glomerulus. Reabsorbsi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan tubuh. Adapun augmentasi merupakan proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan lagi sehingga harus dikeluarkan bersama urine. Dari ketiga tahapan tersebut akan menghasilkan urine sebenarnya yang dikeluarkan melalui uretra.
Pembahasan
Urine merupakan hasil buangan cair hasil dari penyaringan darah oleh ginjal yang dibuang melalui uretra. Proses pembentukan urine dilakukan oleh ginjal selaku alat eksresi.
Proses pembentukan urine melalui tiga tahapan yaitu:
1. Filtrasi (penyaringan darah)
- terjadi di = glomerulus
- bahan yang difiltrasi = sel-sel darah, trombosit, protein plasma
- hasil = urine primer / filtrat glomerulus
2. Reabsorpsi (penyerapan kembali)
- terjadi di = tubulus kontortus proksimal
- proses reabsorpsi:
a) reabsorpsi air
- tubulus kontortus proksimal = reabsorpsi obligat (air yang diserap mencapai 80%)
- lengkung Henle = air yang diserap mencapai 6%
- tubulus kontortus distal = reabsorpsi fakultatif (tergantung kebutuhan) yang dipengaruhi oleh hormon penghambat urin (anti diuretic hormone / ADH), reabsorpsi air mencapai 9%
- ductus kolektivus (pengumpul) = reabsorpsi air mencapai 4%
b) reabsorpsi ion Na di tubulus renalis secara transpor aktif dan difusi
c) reabsorpsi zat-zat penting terjadi di tubulus kontortus proksimal, bahan yang diserap adalah protein, asam amino, glukosa, asam asetoasetat, dan vitamin.
- hasil akhir: urine sekunder (filtrat tubulus)
- Berikut adalah komposisi atau kandungan urine sekunder dalam keadaan normal: air- penisilin atau sejenis obat lainnya (jika sehabis minum obat - garam- urea- empedu (memberi warna pada urine)
- Proses reabsorpsi berfungsi untuk mempertahankan komposisi air serta garam dalam cairan tubuh.
3. Augmentasi / sekresi tubulus (penambahan zat-zat dan pengeluaran zat)
- terjadi di tubulus kontortus distal
- bahan-bahan yang disekresi atau ditambahkan: ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan, ion kalium (dikontrol oleh hormon aldosteron), urobilin
- hasil = urine dengan komposisi: 95% air, urea, asam urat , kreatinin, benda keton, asam hipurat (dari pencernaan sayuran & buah), toksin (racun), pigmen (urobilin / urokrom), enzim, vitamin, dan elektrolit yaitu ion Na, Cl, K, amonium, sulfat, fosfat, Ca, Mg
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi urine seseorang yaitu:
1. Usia
Jumlah urine pada balita akan jauh lebih banyak dikarenakan faktor makanan yang lebih encer dan belum maksimal nya menahan rangsang untuk buang air kecil. Berbeda dengan lansia, karena kemampuan nefron ginjal yang menurun sehingga urine yang dikeluarkan lebih sedikit.
2. Hormon ADH
Antidiuretik hormon (ADH) adalah hormon yang berfungsi untuk penyerapan air. Jika ADH sedikit maka penyerapan air pun sedikit sehingga urine yang dibuang akan lebih banyak.
3. Jumlah/volume air yang dikonsumsi
- Semakin banyak jumlah air yang diminum seseorang, maka jumlah urine yang dikeluarkan pun semakin banyak. Hal ini disebabkan semakin banyak air yang diminum, akan sedikit yang diserap darah sehingga jumlah urine lebih banyak dan bewarna bening transparan atau kuning pucat.
- Begitu sebaliknya, jika cairan yang masuk ke tubuh sedikit darah akan semakin banyak menyerap cairan tubuh sehingga membuat urine yang diproduksi ginjal lebih sedikit dan bewarna kuning pekat dan hal ini menandakan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi.
4. Cuaca/suhu lingkungan
Jika suhu lingkungan sedang panas, eskresi akan lebih banyak mengeluarkannya melalui keringat dalam wujud keringat. Sebaliknya, jika suhu lingkungan dingin akan lebih mengeluarkan banyak urine.
5. Gaya hidup dan aktivitas
Orang yang sering minum alkohol dan mengkonsumsi kafein jumlah urine lebih sedikit karena terjadi penghambatan ADH.
6. Kondisi psikologis
Seseorang yang mengalami stress dan emosi metabolisme tubuh akan lebih cepat sehingga urine yang dikeluarkan lebih banyak.
7. Kesehatan
Kondisi orang yang sakit akan lebih banyak mengeluarkan urine daripada orang sehat.
Pelajari lebih lanjut
1. infeksi kandung kemih: yomemimo.com/tugas/14421554
2. zat yang terkandung dalam urine: yomemimo.com/tugas/22342724
3. zat pada proses filtrasi: yomemimo.com/tugas/15047410
Detil jawaban
Kelas: 3 SMP
Mapel: Biologi
Bab: Sistem eksresi manusia
Kode: 9.4.2
Kata kunci: tahapan pembentukan urine
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh claramatika dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 06 Nov 14