Berikut ini adalah pertanyaan dari KarinaVan3208 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Sperma atau sel kelamin jantan dihasilkan melalui proses spermatogenesis yaitu proses pembetukan sperma yang terjadi di testis khsusunya di dalam tubulus semiiferus yang merupakan bagian dari organ reproduksi pria. Testis adalah organ reproduksi yang terletak di tubuh bagian luar, dimana posisi tersebut dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya salah satunya suhu lingkungan.
Sel sperma tetap dapat bertahan hidup didalam organ reproduksi pria dengan suhu normal karena testis dibungkus oleh selaput yang disebut dengan skrotum. Skrotum harus selalu berada dalam suhu normal, sehingga kenaikan suhu/menghasilkan panas disekitar skrotum sebesar 1 derajat sudah dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada pria.
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:
Pada laki-laki, konsentrasi sperma akan dapat mengalami penurunan sebanyak kira-kira 40% setelah mengalami peningkatan suhu sebesar 1 derajat celsius saja. Oleh sebab itu mandi terlalu sering mandi air panas atau berendam air panas akan mengurangi kesuburan pada laki-laki. Sehingga akan lebih baik mengurangi paparan berlebih pada suhu yang terlalu panas untuk dapat mengurangi resiko tersebut. Aktivitas atau kegiatan lain yang juga dapat mempengaruhi kesuburan pria atau menurunkan jumlah produksi dan kualitas sperma antara lain memakai celana dalam/pakaian ketat, atau bersepeda.
Organ reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi luar dan dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri dari testis, saluran kelamin dan kelenjar kelamin. Saluran kelamin terdiri dari epididimis, vas deferens dan uretra dan kelenjar kelamin terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari organ-organ sebagai berikut :
- Testis, berfungsi memproduksi sperma melalui spermatogenesis dan testosteron. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang merupakan saluran-saluran halus yang terdapat di dalam testis yang merupakan tempat pembentukan sperma.
- Epididimis, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. Saat sperma telah matang akan disalurkan menuju vas deferens. Epididimis berjumlah sepasang yang terdapat pada testis kanan dan kiri.
- Vas deferen, berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung sperma).
- Vesica seminalis, menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai sumber energi dan untuk memudahkan gerakan sperma.
- Uretra, berfungsi sebagai saluran kelamin dari vesikula smeinalis dan saluran urine dari kantung kemih. Uretra merupakan saluran reproduksi terakhir yang dilalui sperma.
- Kelenjar prostat, menghasilkan cairan yag memebri suasana basa pada cairan sperma.
- Kelenjar cowper, meghasilkan cairan yang bersifat basa.
- Penis, berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
- Skrotum adalah kantong pembungkus yang melindungi testis.
Tahap – Tahap Spermatogenesis :
1. Spermatogonium
Merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2n kromatid.
2. Spermatosit Primer
Merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4n kromatid.
3. Spermatosit Sekunder
Merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan n kromatid.
4. Spermatid
Merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1n kromatid.
5. Sperma
Merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan n kromatid dan merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
Spermatogenesis terbentuk melalui tiga tahapan sebagai berikut :
1. Tahap penggandaan
sel primordial mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang dan membentuk spermatogonia.
2. Tahap pertumbuhan
spermatogonia tumbuh dan berkembang menjadi spermatosit primer yang bersifat diploid.
3. Tahap pematangan
spermatosit primer membelah secara meiosis membentuk dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid, lalu spermatosit sekunder membelah secara meiosis menjadi 4 buah spermatid. Tiap spermatid akan berdeiferensiasi menjadi sperma (haploid) yang disebut spermiasi dan dipengaruhi oleh hormon testosteron.
Semoga penjelasan di atas cukup membantu kalian dalam memahami materi ini ya. Nah, soal-soal lain yang terkait dengan soal diatas dapat dilihat pada link berikut ini ya:
- penyakit sistem reproduksi: yomemimo.com/tugas/13762344
- gambar organ reproduksi pria beserta fungsi: yomemimo.com/tugas/4646961
- organ reproduksi pria dan wanita: yomemimo.com/tugas/1802481
Mata pelajaran: biologi
Kelas: 3 SMP
Kategori: sistem reproduksi pada manusia
Kata kunci: organ reproduksi pria, pengaruh suhu terhadap sel sperma
Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 9.4.3
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh claramatika dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 20 Dec 18