MENGENAL KANCIL & BUAYA

BAB 1: Kancil?

Kancil adalah hewan yang mungkin sudah di kenal oleh banyak orang, karena ada cerita yang berjudul "Si kancil". Kancil adalah salah satu hewan yang berasal dari filum Chordata. Kancil adalah salah satu mammalia. Kancil memiliki empat kaki yang memanjang ke bawah. Kancil memiliki corak yang khas pada tubuhnya, yaitu bintik-bintik putih dengan kulit kecoklatan. Kancil biasanya memakan daun, rumput, atau bahkan buah-buahan. Kancil adalah hewan teritorial. Kancil cenderung lebih aktif pada malam hari (nokturnal). Tapi kancil juga butuh tidur, tetapi bukankah dia akan menjadi mangsa yang empuk ketika sedang tertidur? Tenang, kancil akan tetap waspada walaupun sedang dalam posisi tidur.

BAB 2: Buaya?

Kalau ada kancil pasti ada buaya. Tapi bukan buaya darat yang saya maksud, yang saya panggil buaya adalah salah satu hewan dari kelas Reptillia. Buaya adalah perenang yang baik. Buaya memiliki 4 kaki yang meregang di keempat sisi tubuhnya, seperti reptil pada umumnya buaya juga bergerak dengan melata. Buaya memiliki mulut yang moncong ke depan dan di penuhi gigi-gigi yang tajam. Buaya memiliki semacam duri dari punggung hingga ekornya. Buaya adalah Karnivora (Pemakan daging). Buaya akan dengan sabar mengintai mangsa dari bawah air, tanpa di ketahui. Ketika mangsa sedang minum buaya akan dengan cepat memangsanya. Jika mangsa sudah di tarik ke dalam air kesempatan untuk lolos sangat kecil. Buaya adalah hewan modern dengan gigitan terkuat. Ketika mangsa sudah di tarik ke dalam air buaya akan menggigitnya dan melakukan putaran yang di sebut gulingan maut oleh para peneliti. Gulingan maut ini berguna untuk mematahkan tulang-tulang mangsanya.

BAB 3: Kesimpulan

Dari kancil kita belajar untuk tetap waspada, walaupun dalam posisi yang tidak memungkinkan sama sekali, karena bahaya terus mengintai dari manapun. Sekali kita lengah maka disitulah semuanya berakhir. Sedangkan buaya sebaliknya, yang dapat kita pelajari dari buaya adalah untuk tetap bersabar menunggu kesempatan datang, dan ketika kesempatan itu hilang jangan ragu untuk menunggunya kembali, dan jika kesempatan itu kembali, jangan ulangi kesalahan, karena di setiap kesempatan pasti ada celah yang dapat membuat kita mengalami kegagalan.