Apakah ada unsur dalam SPU yang menyebabkan penyakit berbahaya​

Berikut ini adalah pertanyaan dari dn810448 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apakah ada unsur dalam SPU yang menyebabkan penyakit berbahaya​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

unsur-unsur pada tabel periodik dikelompokkan menjadi beberapa golongan, di antaranya golongan logam alkali, logam alkali tanah, halogen, gas mulia, dan unsur transisi.

Dari lima golongan tersebut, ada satu golongan yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat sukar untuk bereaksi dengan unsur lain, lho, yaitu gas mulia.

Kenapa sih unsur-unsur gas mulia bisa sulit untuk bereaksi? Unsur-unsur apa saja ya yang masuk ke dalam golongan gas mulia? Nah, bagi kamu yang penasaran, artikel ini telah merangkum semua jawabannya dan menjelaskannya secara lengkap dan mudah. Oleh karena itu, langsung saja kita simak artikelnya berikut ini!

Apa Itu Unsur Gas Mulia?

Sebenarnya, gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut gas mulia karena semua unsur pada golongan ini berwujud gas dan memiliki konfigurasi elektron yang sangat stabil, sehingga akan sangat sulit untuk bereaksi dengan unsur lainnya. Unsur-unsur gas mulia antara lain adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn).

Sifat-sifat Gas Mulia

Gas mulia memiliki sifat-sifat yang bisa kamu ketahui, nih. Sifat-sifat ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sifat atomik, fisik, dan kimia.

1. Sifat Atomik

Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan berpasangan.  

2. Sifat Fisik

Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari atas ke bawah.

3. Sifat Kimia

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.  

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar =  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1, dapat disingkat

Na = [Ne] 3s1

Sifat-sifat Gas Mulia

Gas mulia memiliki sifat-sifat yang bisa kamu ketahui, nih. Sifat-sifat ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sifat atomik, fisik, dan kimia.

1. Sifat Atomik

Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom). Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil seiring dengan bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 dan 8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan berpasangan.  

2. Sifat Fisik

Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari atas ke bawah.

3. Sifat Kimia

Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.  

Contohnya:

Ne = 1s2 2s2 2p6

Ar =  1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,

Ar = [Ne] 3s2 3p6

Na = 1s2 2s2 2p6 3s1, dapat disingkat

Na = [Ne] 3s1

Penjelasan:

maaf jika salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh bagastyo1417001 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 08 Jun 22