monokultur menjadikan lingkungan tidak stabil

Penjelasan:

Intensifikasi pertanian yaitu mengusahakn pertanian secara intensif agar diperoleh hasil yang optimal (hasil yang seharusnya, bukan hasil yang maksimal). Dalam intensifikasi pertanian, biasanya diperhatikan masalah pengadaan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pemanenan, dan kegiatan pascapanen. Jika dilakukan tanpa kendali, upaya peningkatan hasil dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu :

1. Pencemaran pestisida. Terjadi akibat pengelolaan pertanian yang tidak mempertimbangkan aspek lingkungan sehingga menyebabkan permasalahan lingkungan, misalnya matinya serangga yang menguntungkan serta tercemarnya air dan tanah oleh pestisida.
2. Adanya larutan nitrit dan penyuburan air. Hal tersebut dapat menyebabkan eutrofikasi. Eutrofikasi terjadi akibat pupuk yang berlebihan yang kemudian larut ke dalam air dan menyebabkan alga dan tumbuhan air dapat tumbuh dengan sangat cepat.
3. Tingkat kestabilan ekosistem rendah. Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak stabil. Tanah pertanian harus diolah, dipupuk, dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit sehingga menimbulkan gagal panen.
4. Pencucian tanah, menyebabkan kesuburan sawah semakin berkurang akibat unsur hara yang terbawa aliran air.

Berdasarkan uraian tersebut, dampak yang tidak diharapkan dari intensifikasi pertanian adalah monokultur menjadikan lingkungan tidak stabil.