Pada persilangan bunga merah (MM) dengan bunga putih (mm), dihasilkan bunga merah (Mm). Bagan persilangan F1 adalah sebagai berikut:

M m

M MM Mm

m Mm mm

Kemungkinan rasio genotipe F2 adalah 1:2:1, yaitu 1 genotipe MM, 2 genotipe Mm, dan 1 genotipe mm. Kemungkinan rasio fenotipe F2 adalah 1:2, yaitu 1 bunga merah dan 2 bunga merah keabu-abuan.

Jika ayah buta warna dan ibu normal carier buta warna, maka anak-anak mereka akan memiliki genotipe XBXB atau XbXb. Anak laki-laki akan buta warna jika memiliki genotipe XBXB, sedangkan anak perempuan akan normal carier buta warna jika memiliki genotipe XbXb. Kemungkinan anak laki-laki buta warna adalah 25% (1 dari 4 kemungkinan), sedangkan kemungkinan anak perempuan normal carier buta warna adalah 50% (2 dari 4 kemungkinan).

Pada persilangan kelinci berbadan besar rambut tipis (BBll) dengan kelinci berbadan kecil rambut lebat (bbLL), dihasilkan F1 kelinci berbadan besar rambut lebat (BbLl). Bagan persilangan F1 adalah sebagai berikut:

B b

B BBLL BbLL

b BbLL bbLL

Jika hasil F1 disilangkan sesamanya, maka rasio fenotipe F2 adalah 1:2:1, yaitu 1 kelinci berbadan besar rambut lebat (BbLl), 2 kelinci berbadan kecil rambut lebat (bbLL), dan 1 kelinci berbadan kecil rambut tipis (bbll). Jika hasil F2 terdiri dari 80 kelinci, maka jumlah kelinci bergenotipe BbLl adalah 40 kelinci (50% dari 80 kelinci).

Pada persilangan kedelai coklat (Cc) dengan kedelai putih (cc), dihasilkan F1 kedelai coklat (Cc). Bagan persilangan F1 adalah sebagai berikut:

C c

C Cc cc

c Cc cc

Kemungkinan rasio genotipe F1 adalah 1:1, yaitu 1 genotipe Cc dan 1 genotipe cc. Kemungkinan rasio fenotipe F1 adalah 1:1, yaitu 1 kedelai coklat dan 1 kedelai putih.