Jawaban:

Ada banyak contoh penerapan bioteknologi dan bakteri dalam bidang kedokteran. Berikut ini beberapa contohnya:

Produksi antibiotik: Bakteri seperti Streptomyces dan Penicillium dapat diisolasi dan dikembangkan untuk menghasilkan antibiotik seperti penisilin, eritromisin, dan tetraciklin. Antibiotik ini sangat penting dalam pengobatan infeksi bakteri.

Terapi gen: Bioteknologi dapat digunakan untuk memodifikasi gen manusia untuk mengatasi penyakit genetik. Misalnya, terapi gen dapat digunakan untuk mengobati kelainan darah seperti thalassemia dan hemofilia.

Produksi vaksin: Bioteknologi dapat digunakan untuk menghasilkan vaksin melalui teknik rekayasa genetik. Misalnya, vaksin hepatitis B diproduksi dengan mengisolasi protein permukaan virus hepatitis B dari kultur sel ragi yang dimodifikasi.

Diagnosis penyakit: Bakteri dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit dengan mengidentifikasi DNA atau RNA dari patogen dalam sampel darah atau cairan tubuh lainnya. Teknik ini dikenal sebagai tes PCR (polymerase chain reaction) dan sering digunakan dalam diagnosis COVID-19.

Pengobatan kanker: Bioteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan terapi kanker yang lebih efektif dan efisien. Salah satu contohnya adalah terapi sel T, yang melibatkan pengambilan sel T dari pasien, mengubahnya secara genetik, dan kemudian mengembalikannya ke dalam tubuh pasien untuk menyerang sel kanker.

Pembersihan luka: Bakteri seperti Lactobacillus dan Staphylococcus epidermidis dapat digunakan untuk membantu membersihkan luka dan mencegah infeksi. Bakteri-bakteri ini mengeluarkan senyawa antibakteri yang dapat membunuh bakteri berbahaya dalam luka.

Produksi enzim: Bioteknologi dapat digunakan untuk memproduksi enzim yang penting dalam pengobatan, seperti enzim pencernaan dan enzim pembekuan darah. Enzim-enzim ini dapat diisolasi dari bakteri atau dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan efektivitasnya.