Penjelasan:

A. Macam-macam gametnya:

Marmut yang pertama memiliki genotipe BbKk, yang berarti memiliki alel dominan B dan alel resesif b untuk warna bulu, serta alel dominan K dan alel resesif k untuk tekstur bulu. Oleh karena itu, ia dapat menghasilkan empat macam gamet yang berbeda: BK, Bk, bK, dan bk.

Marmut kedua juga memiliki genotipe BbKk yang sama, sehingga juga dapat menghasilkan empat macam gamet yang berbeda: BK, Bk, bK, dan bk.

B. Filial dengan Tabel Punnet:

Untuk menentukan filial dengan Tabel Punnet, kita dapat menggunakan cara berikut:

BK Bk bK bk

BK BBKK BBKk BbKK BbKk

Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk

bK BbKK BbKk bbKK bbKk

bk BbKk Bbkk bbKk bbkk

Dalam tabel ini, setiap sel mewakili satu kemungkinan gabungan alel dari kedua induk. Sebagai contoh, BBKK berarti satu alel dari induk pertama adalah B dan satu alel dari induk kedua adalah K.

C. Rasio genotipnya:

Dari tabel Punnet di atas, dapat kita hitung bahwa ada 16 kemungkinan hasil persilangan. Dari hasil tersebut, dapat kita hitung rasio genotipnya sebagai berikut:

BBKK: 1/16 atau 6,25%

BBKk: 2/16 atau 12,5%

BbKK: 2/16 atau 12,5%

BbKk: 4/16 atau 25%

BBkk: 1/16 atau 6,25%

Bbkk: 2/16 atau 12,5%

bbKK: 1/16 atau 6,25%

bbKk: 2/16 atau 12,5%

bbkk: 1/16 atau 6,25%

D. Rasio fenotipnya:

Untuk menghitung rasio fenotipnya, kita harus memperhatikan kembali aturan dominansi yang telah diberikan. Dalam hal ini, coklat (B) dominan terhadap putih (b) dan kasar (K) dominan terhadap halus (k). Oleh karena itu, kita dapat memperkirakan rasio fenotipnya sebagai berikut:

Coklat kasar: BBKK, BBKk, BbKK, BbKk (9/16 atau 56,25%)

Coklat halus: BBkk, Bbkk (3/16 atau 18,75%)

Putih kasar: bbKK, bbKk (3/16 atau 18,75%)

Putih halus: bbkk (1/16 atau 6,25%)

Sebagai catatan, rasio fenotip ini hanyalah perkiraan, dan hasil aktual mungkin sedikit berbeda tergantung pada faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi ekspresi gen.