Kadar gula darah (juga dikenal sebagai glukosa darah) adalah jumlah glukosa (gula) yang terlarut dalam darah. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh, dan kadar gula darah yang stabil dan terkontrol sangat penting bagi kesehatan manusia.

Untuk menentukan apakah seseorang mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah), normal, atau hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), kita dapat merujuk pada rentang normal kadar gula darah dalam darah saat puasa, yaitu antara 70-99 mg/dL. Namun, perlu diingat bahwa rentang normal ini dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit.

Berdasarkan informasi yang diberikan, kadar gula darah pasien A adalah 90 mg/dL, yang berada di dalam rentang normal. Pasien B memiliki kadar gula darah 110 mg/dL, yang masih dianggap normal tetapi mendekati batas atas rentang normal. Sementara itu, pasien C memiliki kadar gula darah 130 mg/dL, yang secara umum dianggap sebagai hiperglikemia.

Namun, penting untuk diingat bahwa diagnosis hipoglikemia, normal, atau hiperglikemia tidak bisa hanya dilihat dari satu kali pengukuran saja. Biasanya, beberapa pengukuran dilakukan pada waktu yang berbeda untuk menentukan apakah kadar gula darah seseorang terus berada di luar rentang normal atau tidak. Jika kadar gula darah terus berada di luar rentang normal, maka perlu dilakukan tindakan medis atau perubahan gaya hidup untuk mengendalikan kadar gula darah dan mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi.