Perilaku politik yang dilandasi oleh nilai-nilai hikmat, kebijaksanaan, permusyawaratan, dan perwakilan sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Nilai hikmat mengacu pada kebijaksanaan dalam bertindak, mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam setiap tindakan politik. Kebijaksanaan dalam berpolitik juga penting agar tidak hanya memperhatikan kepentingan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga mampu memperhatikan kepentingan umum secara lebih luas.

Sementara itu, nilai permusyawaratan dan perwakilan merupakan nilai yang mendasar dalam sistem demokrasi. Permushawaratan mengharuskan adanya diskusi dan konsultasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu kesepakatan atau keputusan, sehingga diharapkan mampu menciptakan kesepakatan yang lebih luas dan representatif. Sedangkan nilai perwakilan mengacu pada prinsip bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk diwakili dalam proses pengambilan keputusan politik.

Dalam praktiknya, perilaku politik yang dilandasi oleh nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam bentuk partisipasi aktif dalam diskusi dan konsultasi politik, menghargai kebebasan berpendapat serta hak-hak minoritas, menjunjung tinggi etika politik, memperjuangkan kepentingan masyarakat secara keseluruhan, dan mampu menerima hasil keputusan yang sudah disepakati bersama. Dengan demikian, perilaku politik yang dilandasi oleh nilai-nilai hikmat, kebijaksanaan, permusyawaratan, dan perwakilan dapat membantu menciptakan suasana politik yang lebih baik, menjunjung tinggi demokrasi, dan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.