Jawaban:

Pengolahan limbah cair secara fisika-kimia dan biologi memiliki perbedaan dalam pendekatan dan proses yang dilakukan.

Pengolahan limbah cair secara fisika-kimia mengacu pada pengolahan limbah cair dengan menggunakan proses fisik dan kimia untuk memisahkan zat-zat pencemar dari air limbah. Beberapa contoh proses fisika-kimia yang sering digunakan dalam pengolahan limbah cair meliputi pengendapan, flokulasi, koagulasi, filtrasi, adsorpsi, dan oksidasi. Proses ini sering digunakan untuk menghilangkan zat-zat pencemar seperti logam berat, minyak dan lemak, bahan organik, dan zat kimia beracun dari air limbah.

Sedangkan, pengolahan limbah cair secara biologi melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa untuk menguraikan zat-zat organik dan menghilangkan zat pencemar dari air limbah. Beberapa contoh proses biologi yang sering digunakan dalam pengolahan limbah cair meliputi pengolahan aerobik dan anaerobik. Pada pengolahan aerobik, mikroorganisme membutuhkan oksigen untuk membantu dalam proses penguraian limbah cair, sedangkan pada pengolahan anaerobik, proses penguraian terjadi tanpa keberadaan oksigen.

Perbedaan utama antara pengolahan limbah cair secara fisika-kimia dan biologi adalah bahwa pengolahan limbah cair secara fisika-kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan zat pencemar tertentu dari air limbah secara selektif, sedangkan pengolahan limbah cair secara biologi bertujuan untuk menguraikan zat organik secara keseluruhan dan secara alami menghilangkan berbagai zat pencemar dari air limbah. Selain itu, proses fisika-kimia biasanya lebih cepat dan lebih mahal dibandingkan dengan proses biologi yang membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif.