Penjelasan:

Emisi zat radioaktif yang dihasilkan dari pembakaran batubara dapat berbahaya bagi kehidupan manusia. Ketika batubara dibakar, beberapa unsur radioaktif seperti uranium dan thorium yang terkandung dalam batubara dapat teroksidasi dan menghasilkan zat radioaktif seperti radon.

Radon adalah gas radioaktif yang dapat mengendap di dalam ruangan dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Gas radon ini dihirup oleh manusia dan bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa sehingga sulit untuk dideteksi. Paparan radon yang terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan sel-sel paru-paru.

Selain radon, emisi zat radioaktif dari pembakaran batubara juga dapat menghasilkan partikel-partikel radioaktif yang dapat menempel pada debu dan dihirup oleh manusia. Partikel-partikel ini juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap emisi zat radioaktif dari pembakaran batubara, seperti penggunaan teknologi yang lebih bersih dalam pembangkit listrik, penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, serta pengaturan dan pengawasan ketat terhadap emisi gas buang dari pabrik-pabrik yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar.