penggunaan Lumut (Sphagnum sp.) untuk membuat bahan bakar tentu memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak terbesar adalah penurunan populasi lumut yang mengakibatkan penurunan kemampuan lumut untuk mengikat senyawa karbon organik dan menstabilkan konsentrasi CO2 di atmosfer. Hal ini pada akhirnya dapat memperburuk perubahan iklim global.

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa kita perlu lebih memperhatikan dan mempertimbangkan dampak lingkungan sebelum menggunakan Lumut (Sphagnum sp.) atau sumber daya alam lainnya untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini, kita harus berusaha mencari alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan dengan memilih untuk tidak menggunakan bahan bakar yang berasal dari Lumut (Sphagnum sp.) atau memilih untuk menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi matahari atau energi angin. Kita juga dapat membantu melestarikan populasi Lumut (Sphagnum sp.) dengan mengurangi jejak karbon kita dan mendukung program-program konservasi yang bertujuan untuk memelihara keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim.