Karang adalah organisme yang tergolong dalam kelompok hewan invertebrata. Meskipun karang tidak memiliki sistem pencernaan yang kompleks seperti pada mamalia atau manusia, mereka memiliki mekanisme pencernaan yang memungkinkan mereka memperoleh nutrisi yang diperlukan. Berikut adalah gambaran umum tentang sistem pencernaan karang:

1. Penangkapan Makanan: Karang adalah hewan filter feeder, yang berarti mereka menangkap partikel makanan di air. Karang memiliki struktur kecil yang disebut tentakel yang dilengkapi dengan sel-sel pencerap. Mereka menggunakan tentakel ini untuk menangkap partikel makanan, seperti plankton, detritus, dan zat organik lainnya yang ada di dalam air.

2. Mulut: Karang memiliki mulut yang berfungsi sebagai titik masuk untuk makanan. Mulut terletak di tengah tubuh karang dan dikelilingi oleh tentakel yang membantu memandu makanan ke dalam mulut.

3. Saluran Pencernaan: Setelah makanan masuk ke dalam mulut, makanan kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan karang. Saluran pencernaan ini terdiri dari rongga tubuh yang melingkupi jaringan karang. Di dalam rongga tubuh ini, terdapat lapisan jaringan epitel yang berperan dalam proses pencernaan.

4. Pencernaan Internal: Di dalam rongga tubuh karang, terdapat sel-sel pencernaan yang menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Enzim-enzim ini membantu dalam pemecahan partikel makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap oleh tubuh karang.

5. Penyerapan Nutrisi: Setelah makanan dicerna, nutrisi yang telah dipecah menjadi molekul-molekul kecil akan diserap oleh sel-sel epitel di dalam rongga tubuh karang. Nutrisi ini kemudian digunakan oleh karang untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh mereka.

6. Ekskresi: Limbah atau sisa-sisa metabolisme dari proses pencernaan akan dikeluarkan melalui proses ekskresi. Karang memiliki struktur yang disebut sifonogon yang berfungsi untuk membuang limbah ke dalam air.

Meskipun sistem pencernaan karang relatif sederhana, mereka sangat efisien dalam memanfaatkan nutrisi yang ada di lingkungan sekitar mereka. Hal ini memungkinkan mereka bertahan dan tumbuh dengan baik di habitat mereka yang kaya akan partikel makanan di dalam air laut.