B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Apakah dalam ekosistem yang stabil

Berikut ini adalah pertanyaan dari aditadri231 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

B. Kerjakan soal-soal berikut!1. Apakah dalam ekosistem yang stabil masih terjadi suatu perubahan? Jelaskan jawabanmu!
2. Bagaimana pengaruh kegiatan penebangan pohon di hutan secara besar-besaran terhadap kandungan karbon dioksida di udara? cair
3. Seorang peneliti melakukan percobaan untuk mengetahui efektivitas tumbuhan eceng gondok dalam mengolah limbah yang berasal dari rumah pemotongan hewan. Perlakuan yang diberikan, yaitu air limbah dialirkan ke dalam kolam yang permukaannya ditutupi eceng gondok sebanyak 30%, 60%, dan 90%. Parameter yang diukur meliputi BOD, COD, dan pH air limbah. Percobaan tersebut dilakukan selama 28 hari. Data hasil percobaan ditunjukkan seperti dalam tabel berikut. Hasil Ke-/% Penutupan Eceng Gondok 0 14 23 60% 90% 30% 60% 90% 30% 60% 90% 52.67 79,08 BOD (mg) 158,77 158,77 158,77 130,40 110,33 107,76 83.99 COD (mg/L) 300.000 300.000 300.000 190.78 166,90 175,80 172.40 167,30 154,00 8,90 8,90 4,90 8.35 8,10 7.08 7,05 7,04 IPH Parameter Berdasarkan data tersebut, apa kesimpulan yang dapat diambil? Jelaskan!
4. Untuk meningkatkan produktivitas hasil TS pertanian, petani memberikan pupuk NPK ke tanamannya. Namun, penggunaan pupuk NPK yang berlebihan dapat menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi terganggu. Benarkah pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!
5. Dalam menangani limbah cair dapat dilakukan dengan pengolahan limbah secara fisik, kimia, dan biologi. bagaimana perbedaan ketiga jenis pengolah limbah tersebut? jelaskan!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:

1. Ya, dalam ekosistem yang stabil masih terjadi perubahan. Meskipun ekosistem dapat terlihat stabil dalam jangka waktu tertentu, perubahan tetap terjadi karena ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi ekosistem. Misalnya, perubahan cuaca, bencana alam, gangguan oleh spesies asing, atau interaksi antarspesies di dalam ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

2. Kegiatan penebangan pohon di hutan secara besar-besaran dapat mengurangi jumlah tanaman yang dapat menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Pohon dapat menyerap CO2 melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam bentuk karbohidrat dalam jaringan tumbuhan. Oleh karena itu, dengan menurunkan jumlah pohon, jumlah CO2 yang dapat diserap dan disimpan dalam tanaman juga berkurang. Hal ini menyebabkan peningkatan kandungan CO2 di udara, yang dapat menyebabkan perubahan iklim global dan dampak lingkungan lainnya.

3. Berdasarkan data yang diberikan, terlihat bahwa semakin banyak jumlah eceng gondok yang ditanam di kolam, semakin tinggi efektivitasnya dalam mengolah limbah. Hal ini terlihat dari penurunan nilai BOD dan COD, yang menunjukkan bahwa eceng gondok dapat mengurangi kandungan bahan organik dan bahan kimia beracun dalam limbah. Selain itu, pH limbah juga menunjukkan penurunan seiring dengan peningkatan jumlah eceng gondok, yang menunjukkan bahwa ekosistem kolam semakin seimbang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penanaman eceng gondok dapat efektif dalam mengolah limbah dari rumah pemotongan hewan.

4. Ya, benar bahwa penggunaan pupuk NPK yang berlebihan dapat menyebabkan keseimbangan lingkungan menjadi terganggu. Pupuk NPK mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas hasil pertanian. Namun, penggunaan pupuk NPK yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi pada lingkungan perairan. Eutrofikasi terjadi ketika kadar nutrien dalam lingkungan meningkat, yang dapat menyebabkan pertumbuhan alga dan tanaman air yang berlebihan. Pertumbuhan yang berlebihan ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen di dalam air, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme air lainnya.

5.

Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan tiga jenis pendekatan utama, yaitu pengolahan fisik, kimia, dan biologi. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai perbedaan ketiga jenis pengolah limbah tersebut:

• Pengolahan Fisik: Pendekatan pengolahan limbah cair secara fisik biasanya melibatkan proses pemisahan dan penyaringan dengan menggunakan berbagai teknologi seperti penjernihan (clarification), penyaringan (filtration), pengendapan (sedimentation), dan flotasi (flotation). Prinsip pengolahan fisik adalah memisahkan limbah cair dari kontaminan berbahaya, termasuk partikel-partikel padat dan bahan kimia tertentu, dengan cara mekanik. Pada pengolahan fisik, limbah cair dipisahkan secara mekanik dari zat-zat yang tidak diinginkan dengan mengandalkan perbedaan sifat-sifat fisik yang dimilikinya seperti ukuran, berat jenis, dan sifat-sifat lainnya.

• Pengolahan Kimia: Pendekatan pengolahan limbah cair secara kimia biasanya melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu untuk mengubah sifat-sifat limbah cair dan menghilangkan kontaminan yang berbahaya. Pengolahan kimia dapat menghilangkan partikel-partikel padat, logam berat, bahan organik, dan bahan kimia lainnya yang berbahaya dari limbah cair. Pada pengolahan kimia, limbah cair diolah dengan menggunakan zat kimia tertentu yang dapat membantu melarutkan atau mengendapkan kontaminan.

• Pengolahan Biologi: Pendekatan pengolahan limbah cair secara biologi biasanya melibatkan penggunaan mikroorganisme atau enzim untuk memecah bahan organik menjadi bahan yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, serta enzim, dapat digunakan untuk memecah limbah cair menjadi bahan organik yang lebih sederhana dan lebih mudah diolah. Pengolahan biologi sangat efektif untuk mengurangi kandungan limbah cair organik, seperti limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

Dalam keseluruhan, ketiga jenis pendekatan pengolahan limbah cair memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, pemilihan jenis pengolahan limbah cair yang tepat harus didasarkan pada jenis limbah, jumlahnya, dan tujuan pengolahan yang diinginkan. Kombinasi pengolahan fisik, kimia, dan biologi dapat digunakan bersama-sama untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam mengolah limbah cair.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unknown dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 20 May 23