Proses Siklus Oksigen:

Fase Atmosfer: Di atmosfera, oksigen (O2) diproduksi melalui proses fotosintesis oleh tumbuhan, alga, dan beberapa bakteri fotosintetik. Organisme tersebut menggunakan sinar matahari, karbon dioksida (CO2), dan air (H2O) untuk menghasilkan oksigen dan gula (glukosa).

Fase Biosfera: Oksigen yang dihasilkan melalui fotosintesis dilepaskan ke atmosfera dan digunakan oleh organisme aerobik (organisme yang menggunakan oksigen untuk respirasi). Organisme aerobik mengambil oksigen dari udara dan menghasilkan karbon dioksida melalui proses respirasi seluler.

Fase Hidrosfera: Oksigen juga larut dalam air, dan melalui proses difusi, oksigen dapat masuk ke perairan seperti laut, sungai, dan danau. Organisme akuatik seperti ikan dan fitoplankton menggunakan oksigen terlarut untuk respirasi.

Fase Litosfera: Oksigen dalam atmosfera juga berinteraksi dengan litosfera melalui proses oksidasi. Misalnya, oksigen bereaksi dengan mineral dan senyawa dalam batuan.

Proses Siklus Karbon:

Fase Atmosfer: Karbon dioksida (CO2) terdapat dalam atmosfera sebagai hasil dari berbagai aktivitas seperti respirasi organisme, pembakaran bahan bakar fosil, dan proses geologi seperti letusan vulkanik. CO2 juga dihasilkan melalui pembakaran hutan dan deforestasi.

Fase Biosfera: Tumbuhan dan alga menggunakan CO2 dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan glukosa dan oksigen. Melalui rantai makanan, karbon dioksida diubah menjadi biomassa organisme.

Fase Hidrosfera: CO2 juga dapat larut dalam air. Karbon dioksida dalam air dapat digunakan oleh alga dan fitoplankton untuk fotosintesis. Selama respirasi organisme akuatik dan dekomposisi bahan organik, CO2 dilepaskan kembali ke atmosfera.

Fase Litosfera: Karbon terkandung dalam batuan, fosil, dan deposit mineral seperti batu kapur. Melalui proses geologi seperti pengikisan, erosi, dan pelapukan, karbon dapat dilepaskan dari batuan dan kembali ke siklus karbon.