Jawaban:

Kita bisa menggunakan metode silang monohibrid untuk mencari genotype dari marmot-marmot tersebut. Berdasarkan data yang diberikan, kita dapat membuat tabel seperti berikut:

| Genotipe | Fenotipe | Jumlah |

| --- | --- | --- |

| BB | Hitam kasar | 28 |

| Bb | Hitam kasar | 11 |

| bb | Putih halus | 10 |

| BB | Putih kasar | 30 |

Dari tabel tersebut, kita dapat menentukan frekuensi alel B dan alel b dengan menggunakan persamaan:

f(B) = (jumlah individu dengan alel B x 2 + jumlah individu heterozigot Bb) / (jumlah total individu x 2)

f(b) = (jumlah individu dengan alel b x 2 + jumlah individu heterozigot Bb) / (jumlah total individu x 2)

Dari data yang diberikan, kita dapat menghitung:

f(B) = ((28 + 30) x 2 + 11) / (2 x (28 + 30 + 11 + 10)) = 0,62

f(b) = ((10 + 11) x 2 + 30) / (2 x (28 + 30 + 11 + 10)) = 0,38

Selanjutnya, kita dapat menentukan genotipe dari masing-masing induk dengan menggunakan persamaan:

BB = f(B) x f(B) = 0,62 x 0,62 = 0,3844 atau sekitar 38,44%

Bb = 2 x f(B) x f(b) = 2 x 0,62 x 0,38 = 0,4712 atau sekitar 47,12%

bb = f(b) x f(b) = 0,38 x 0,38 = 0,1444 atau sekitar 14,44%

Sehingga, genotype dari induk hitam kasar dan putih kasar adalah Bb dan bb, masing-masing.

Penjelasan: