Jawaban:

Daur belerang merupakan suatu proses alami di mana belerang beredar di dalam ekosistem bumi. Dalam daur belerang terdapat beberapa tahapan atau siklus yang terjadi secara terus-menerus, yaitu:

Penambangan belerang: Tahap pertama adalah penambangan belerang dari alam. Belerang yang terdapat dalam alam terdapat dalam bentuk batu atau endapan yang harus diambil dari tambang. Belerang yang sudah diambil kemudian diolah menjadi berbagai produk yang diperlukan oleh manusia seperti pupuk, bahan peledak, obat-obatan, dan sebagainya.

Oksidasi: Tahap kedua adalah oksidasi belerang. Belerang yang digunakan manusia akan dioksidasi menjadi senyawa belerang seperti SO2 (dioksida belerang) dan SO3 (triosida belerang) karena adanya aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.

Presipitasi: Tahap ketiga adalah presipitasi belerang. Senyawa belerang yang sudah teroksidasi kemudian tercampur dengan uap air di udara dan membentuk asam belerang (H2SO4) yang dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam ini dapat merusak tanah, air, hutan, dan bangunan.

Pengendapan: Tahap keempat adalah pengendapan belerang. Senyawa belerang yang sudah berubah menjadi asam belerang kemudian akan mengendap di dalam tanah atau air dan tereduksi menjadi belerang.

Reduksi: Tahap kelima adalah reduksi belerang. Belerang yang telah mengendap kemudian diambil oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis dan digunakan untuk membuat senyawa organik seperti asam amino dan protein. Tumbuhan juga mengeluarkan belerang kembali ke dalam tanah melalui proses pemusnahan atau pembusukan.

Mineralisasi: Tahap terakhir adalah mineralisasi belerang. Senyawa belerang yang telah diambil oleh tumbuhan akan dimineralisasikan kembali menjadi senyawa belerang anorganik yang bisa digunakan oleh organisme lain dalam ekosistem. Hal ini terjadi melalui proses dekomposisi atau penguraian bahan organik oleh bakteri dan fungi.