Penjelasan:

Gangguan sistem imunitas atau disfungsi sistem kekebalan tubuh dapat terjadi pada siapa saja, namun penderita yang paling rentan terhadap penyakit oportunistik karena melemahnya kekebalan tubuh adalah mereka yang mengalami:

• Infeksi HIV/AIDS: Virus HIV menginfeksi sel-sel kekebalan tubuh, khususnya sel T CD4+. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan memicu terjadinya infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS.

• Kanker: Beberapa jenis kanker dan terapi kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi, dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh dan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.

• Autoimun: Beberapa kondisi autoimun, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis, dapat memicu sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri dan meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

• Penggunaan obat-obatan tertentu: Obat-obatan seperti kortikosteroid dan obat-obatan imunosupresan yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu, seperti asma, alergi, dan transplantasi organ, dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

• Malnutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu, seperti vitamin A, B6, C, dan E, asam folat, zat besi, seng, dan protein, dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

Penderita dengan gangguan sistem imunitas yang melemah rentan terhadap infeksi oportunistik, yaitu infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal. Infeksi oportunistik dapat berupa infeksi jamur, bakteri, virus, atau parasit dan dapat menjadi penyebab utama kematian pada penderita dengan gangguan sistem imunitas yang parah.