Penjelasan:

a. Jumlah total biri-biri adalah 900 ekor, dimana 16 ekor homozigot resesif tidak menghasilkan bulu wol. Karena homozigot resesif ini tidak memiliki alel dominan, maka populasi ini hanya memiliki alel resesif. Oleh karena itu, frekuensi alel resesif dapat dihitung sebagai berikut:

f(re) = (jumlah homozigot resesif x 2) / (jumlah total biri-biri x 2) = (16 x 2) / (900 x 2) = 0,0178

Dalam hal ini, homozigot resesif adalah bb, sehingga frekuensi genotip populasi dapat dihitung menggunakan persamaan Hardy-Weinberg:

f(bb) = f(re)^2 = 0,0178^2 = 0,00032 atau sekitar 0,032%.

b. Jumlah biri-biri dengan masing-masing fenotipnya dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah biri-biri homozigot resesif (bb) yang berfenotip bulu tipis tidak menghasilkan bulu wol = 16 ekor

Jumlah biri-biri heterozigot (Bb) yang berfenotip menghasilkan bulu wol = (jumlah total biri-biri - jumlah homozigot resesif) x 2 = (900 - 16) x 2 = 1768 ekor

Jumlah biri-biri homozigot dominan (BB) yang berfenotip menghasilkan bulu wol = 0 ekor

Sehingga jumlah biri-biri dengan masing-masing fenotipnya adalah sebagai berikut:

Jumlah biri-biri homozigot resesif (bb) = 16 ekor

Jumlah biri-biri heterozigot (Bb) = 1768 ekor

Jumlah biri-biri homozigot dominan (BB) = 0 ekor

a. Diketahui bahwa pria hemofili berjumlah 6%, sehingga frekuensi alel resesif (h) dapat dihitung sebagai berikut:

f(h) = √0,06 = 0,245 atau sekitar 24,5%

Dalam hal ini, hemofili diwariskan melalui alel resesif h. Oleh karena itu, frekuensi genotip normal (XHXH) adalah (1 - f(h))^2 = (1 - 0,245)^2 = 0,557 atau sekitar 55,7%, frekuensi genotip pria hemofili (XhY) adalah f(h) = 0,245 atau sekitar 24,5%, dan frekuensi genotip wanita pembawa (XHXh) adalah 2 x f(h) x (1 - f(h)) = 2 x 0,245 x 0,755 = 0,370 atau sekitar 37%.

b. Jumlah wanita pembawa sifat hemofili dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah total wanita = jumlah total penduduk / 2 = 200 juta / 2 = 100 juta orang

Jumlah wanita normal (XHXH) = jumlah total wanita x frekuensi genotip normal = 100 juta x 0