Penjelasan:

Dalam populasi tersebut, 64% individu adalah albino, sehingga persentase individu yang bukan albino adalah 100% - 64% = 36%.

a. Untuk menghitung frekuensi gen dalam populasi tersebut, kita perlu mengasumsikan bahwa sifat albino disebabkan oleh alel resesif pada satu gen tunggal. Kita dapat menulis persamaan Hardy-Weinberg sebagai berikut:

p^2 + 2pq + q^2 = 1

di mana p adalah frekuensi alel dominan dan q adalah frekuensi alel resesif.

Karena sifat albino disebabkan oleh alel resesif, kita dapat menulis:

q^2 = 0.64

q = sqrt(0.64) = 0.8

Dengan mengganti q ke dalam persamaan Hardy-Weinberg, kita dapat menyelesaikan untuk p:

p^2 + 2p(0.8) + (0.8)^2 = 1

p^2 + 1.6p + 0.64 = 1

p^2 + 1.6p - 0.36 = 0

(p + 1)(p - 0.36) = 0

p = 0.36

Sehingga frekuensi alel dominan adalah 0,36 dan frekuensi alel resesif adalah 0,64.

b. Frekuensi genotipe dapat dihitung dengan mengalikan frekuensi alel untuk masing-masing genotipe. Kita dapat menulis:

Frekuensi genotipe homozigot dominan (AA) = p^2 = (0.36)^2 = 0.1296 atau sekitar 1.296% dari populasi.

Frekuensi genotipe heterozigot (Aa) = 2pq = 2 x 0.36 x 0.64 = 0.4608 atau sekitar 4.608% dari populasi.

Frekuensi genotipe homozigot resesif (aa) = q^2 = (0.64)^2 = 0.4096 atau sekitar 4.096% dari populasi.