Jawaban:

jangan lupa follow ig ku yah @dalamdiam000

Penjelasan:

Dalam hal ini, gen biji memiliki 2 alel, yaitu alel dominan K untuk warna biji kuning dan alel resesif k untuk warna biji putih. Sedangkan, gen jumlah tongkol juga memiliki 2 alel, yaitu alel dominan T untuk jumlah tongkol dua dan alel resesif t untuk jumlah tongkol satu.

Dari persilangan antara tanaman jagung berfenotipe KKtt dengan tanaman jagung berbiji putih dua tongkol (kkTT), maka dapat dibentuk gamet-gamet sebagai berikut:

Gamet tanaman KKtt: Kt

Gamet tanaman kkTT: kT

Setelah itu, kita dapat melakukan pembuahan untuk membentuk individu F1 sebagai berikut:

K K t T

K KK Kt Kt

k Kk kt Kt

k Kk kt Kt

k Kk kt Kt

Dari tabel di atas, terlihat bahwa semua individu F1 akan berfenotipe biji kuning satu tongkol (KkTt), karena sifat biji warna kuning bersifat dominan dan sifat jumlah tongkol dua juga dominan.

Setelah itu, dilakukan persilangan antara dua individu F1 yang berfenotipe biji kuning satu tongkol (KkTt). Pembentukan gamet dan hasil persilangan dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Gamet F1: KT Kt kT kt

-------------------

KT KKTT KTTt KkTT KkTt

Kt KKTt KKtt KkTt Kktt

kT KkTT KkTt kkTT kkTt

kt KkTt Kktt kkTt kktt

Dari tabel di atas, terlihat bahwa ada 4 fenotipe yang dihasilkan, yaitu:

Biji kuning dua tongkol (KKTT, KKTt, KkTT, KkTt): 9/16 atau sekitar 56,25%

Biji kuning satu tongkol (KKTt, KKtt, KkTt, Kktt): 4/16 atau sekitar 25%

Biji putih dua tongkol (kKTT, kKTt, kkTT, kkTt): 3/16 atau sekitar 18,75%

Biji putih satu tongkol (kKtt, kktT, kkTt, kktt): tidak terbentuk dalam persilangan ini.

Jadi, persentase F yang terbentuk dengan tanaman berbiji kuning dua tongkol dengan berbiji putih dua tongkol adalah sekitar 56,25%.