Jawaban:

Perbandingan 9:3:3:1 pada persilangan dihibrid mengacu pada rasio genotipe dari keturunan yang dihasilkan dari persilangan antara dua individu yang heterozigot pada dua lokus yang berbeda.

Dalam persilangan dihibrid, kedua individu yang disilangkan memiliki alel yang berbeda pada dua lokus yang berbeda pula. Misalnya, jika kita mengasumsikan bahwa lokus A dan B adalah dua lokus yang terlibat dalam persilangan, maka individu yang satu memiliki alel A1 dan B1, sementara individu yang lain memiliki alel A2 dan B2.

Dalam hal ini, perbandingan 9:3:3:1 mengacu pada rasio genotipe keturunan yang dihasilkan dari persilangan tersebut. Rasio ini didasarkan pada kombinasi alel yang diwarisi dari kedua induk pada masing-masing lokus.

Perbandingan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

9/16 (sekitar 56,25%) keturunan memiliki genotipe A1B1

3/16 (sekitar 18,75%) keturunan memiliki genotipe A1B2 atau A2B1

3/16 (sekitar 18,75%) keturunan memiliki genotipe A2B2

1/16 (sekitar 6,25%) keturunan memiliki genotipe yang berbeda pada kedua lokus

Perlu diingat bahwa rasio ini adalah rasio yang diharapkan dalam populasi yang sangat besar, dan bahwa hasil persilangan individu tunggal dapat bervariasi dari rasio yang diharapkan.

Penjelasan: