Penjelasan:

Indikator udara yang baik adalah suatu parameter atau sifat udara yang dapat digunakan untuk menilai kualitas udara di suatu lokasi. Indikator udara yang baik dapat memberikan informasi tentang kandungan dan komposisi udara, serta tingkat polutan yang terdapat di udara. Beberapa contoh indikator udara yang baik adalah sebagai berikut:

• Partikulat: Indikator ini mengacu pada partikel-partikel padat atau cair yang terdapat di udara, seperti debu, asap, atau bahan kimia beracun. Tingkat partikulat yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan kesehatan, serta merusak lingkungan.

• Oksigen (O2): Oksigen merupakan gas yang sangat penting untuk kehidupan manusia dan hewan. Kualitas udara yang baik ditandai dengan kandungan oksigen yang cukup di udara, yaitu sekitar 20% volume udara.

• Karbon dioksida (CO2): Karbon dioksida adalah gas buangan yang dihasilkan oleh proses respirasi. Kandungan CO2 yang terlalu tinggi di udara dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sakit kepala, dan kelelahan.

• Suhu: Suhu udara dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan manusia serta hewan. Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung dan pernapasan.

• Kelembaban: Kelembaban udara dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan manusia serta hewan. Kelembaban yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, iritasi kulit, dan masalah kesehatan lainnya.

• Kadar gas polutan: Gas polutan seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3) dapat merusak kesehatan dan lingkungan jika kadar gasnya melebihi batas yang aman.

Indikator udara yang baik harus dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kualitas udara dapat diukur dan dianalisis secara objektif, serta dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam upaya menjaga kualitas udara yang baik.