Penjelasan:

Beberapa parameter kimia yang penting dalam kegiatan budidaya perikanan dan kisaran nilai optimumnya antara lain:

• Suhu air: Suhu air yang optimal untuk kegiatan budidaya perikanan bervariasi tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan, namun umumnya berkisar antara 20-30°C. Beberapa spesies ikan membutuhkan suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi untuk berkembang secara optimal.

• pH air: pH air yang ideal untuk kegiatan budidaya perikanan berkisar antara 6,5-9,0. pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan stres pada ikan dan berdampak negatif pada kesehatan dan pertumbuhan ikan.

• Kandungan oksigen terlarut: Ikan membutuhkan oksigen terlarut yang cukup dalam air untuk bernapas. Kandungan oksigen terlarut yang optimal dalam air berkisar antara 5-8 mg/L. Jika kandungan oksigen terlarut dalam air terlalu rendah, maka ikan dapat mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan kematian.

• Kandungan amonia dan nitrit: Amonia dan nitrit adalah senyawa nitrogen yang dapat beracun bagi ikan jika terkonsentrasi dalam jumlah yang tinggi. Kandungan amonia dan nitrit yang aman untuk ikan berkisar antara 0-0,1 mg/L.

• Kandungan garam: Beberapa spesies ikan membutuhkan kandungan garam yang tinggi dalam air untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Kisaran kandungan garam yang optimal tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan.

• Kandungan fosfat: Kandungan fosfat yang tinggi dalam air dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan atau eutrofikasi. Kandungan fosfat yang optimal dalam air berkisar antara 0-1,0 mg/L.

Penting untuk menjaga keseimbangan dan kualitas parameter-parameter kimia air yang dibutuhkan oleh ikan dalam kegiatan budidaya perikanan agar dapat mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan secara optimal.