contoh kasus bioteknologi konvensional! - latarbelakang dan permasalahan kasus tsb.

Berikut ini adalah pertanyaan dari kahfikahfi450pcu3nt pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Contoh kasus bioteknologi konvensional!- latarbelakang dan permasalahan kasus tsb. - analisis proses yang terjadi
- kemukakan cara penanggulangannya​​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawabannya tertera pada gambar,

Jangan lupa berikan ☆ lima & jadikan yang terbaik//tercedas ty !¡

Jawaban: Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe.Penjelasan:Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe. Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kacang-kacangan seperti kedelai. Proses pembuatannya meliputi fermentasi kacang-kacangan yang dicerna oleh ragi Rhizopus oligosporus.1. Permasalahan dalam kasus ini adalah bahwa proses pembuatan tempe tradisional seringkali dilakukan secara manual dan tidak memenuhi standar higienis yang baik. Hal ini menyebabkan kualitas tempe yang dihasilkan tidak konsisten dan rentan terhadap kontaminasi mikroba. Selain itu, proses pembuatan tempe tradisional juga memakan waktu yang cukup lama.2. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah dengan mengevaluasi proses pembuatan tempe secara keseluruhan, dari pengolahan bahan baku hingga penyimpanan. Hal ini termasuk pengendalian suhu dan kelembaban, sanitasi peralatan, dan pengendalian mikroba.3. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi bioteknologi konvensional yaitu mengelektron ragi Rhizopus oligosporus yang telah dikembangkan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses fermentJawaban: Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe.Penjelasan:Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe. Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kacang-kacangan seperti kedelai. Proses pembuatannya meliputi fermentasi kacang-kacangan yang dicerna oleh ragi Rhizopus oligosporus.1. Permasalahan dalam kasus ini adalah bahwa proses pembuatan tempe tradisional seringkali dilakukan secara manual dan tidak memenuhi standar higienis yang baik. Hal ini menyebabkan kualitas tempe yang dihasilkan tidak konsisten dan rentan terhadap kontaminasi mikroba. Selain itu, proses pembuatan tempe tradisional juga memakan waktu yang cukup lama.2. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah dengan mengevaluasi proses pembuatan tempe secara keseluruhan, dari pengolahan bahan baku hingga penyimpanan. Hal ini termasuk pengendalian suhu dan kelembaban, sanitasi peralatan, dan pengendalian mikroba.3. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi bioteknologi konvensional yaitu mengelektron ragi Rhizopus oligosporus yang telah dikembangkan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses fermentJawaban: Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe.Penjelasan:Salah satu contoh kasus bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe. Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang dibuat dari kacang-kacangan seperti kedelai. Proses pembuatannya meliputi fermentasi kacang-kacangan yang dicerna oleh ragi Rhizopus oligosporus.1. Permasalahan dalam kasus ini adalah bahwa proses pembuatan tempe tradisional seringkali dilakukan secara manual dan tidak memenuhi standar higienis yang baik. Hal ini menyebabkan kualitas tempe yang dihasilkan tidak konsisten dan rentan terhadap kontaminasi mikroba. Selain itu, proses pembuatan tempe tradisional juga memakan waktu yang cukup lama.2. Salah satu analisis yang dapat dilakukan adalah dengan mengevaluasi proses pembuatan tempe secara keseluruhan, dari pengolahan bahan baku hingga penyimpanan. Hal ini termasuk pengendalian suhu dan kelembaban, sanitasi peralatan, dan pengendalian mikroba.3. Untuk mengatasi masalah ini, salah satu cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi bioteknologi konvensional yaitu mengelektron ragi Rhizopus oligosporus yang telah dikembangkan. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses ferment

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh anggerajiprayogokusu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 12 Apr 23