Jawaban:

Lichens ekskresikan asam ortoklorofenolat, asam para-aminobenzoat, dan asam deoksiribonukleat sebagai metabolit sekunder. Ekskresi ini digunakan oleh lichens untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan membatasi pertumbuhan kompetitor. Ekskresi ini juga dapat digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan, karena lichens dapat mengindikasikan tingkat polusi udara di suatu area.

Penjelasan:

Lichens adalah organisme simbiotik yang terdiri dari fungi dan mikroorganisme seperti alga atau cyanobacteria. Mereka dapat tumbuh di berbagai lingkungan yang keras, seperti batu, kayu, tanah, dan bahkan di permukaan kendaraan.

Ekskresi lichens adalah proses yang digunakan untuk mengeluarkan metabolit sekunder dari tubuh lichens. Metabolit sekunder ini termasuk asam ortoklorofenolat, asam para-aminobenzoat, dan asam deoksiribonukleat. Mereka digunakan oleh lichens untuk melindungi diri dari lingkungan yang keras dan membatasi pertumbuhan kompetitor.

Asam ortoklorofenolat, misalnya, digunakan sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangan hama dan patogen. Asam para-aminobenzoat digunakan sebagai filtrasi UV dan asam deoksiribonukleat digunakan sebagai antioksidan.

Ekskresi lichens juga dapat digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan. Karena lichens dapat tumbuh di lingkungan yang keras, mereka dapat digunakan untuk mengukur tingkat polusi udara di suatu area. Tingkat ekskresi lichens dapat meningkat atau menurun seiring dengan tingkat polusi udara yang ada.

Secara keseluruhan, ekskresi lichens adalah mekanisme penting yang digunakan oleh lichens untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan dapat digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan

IG : vincent_vans_heaven