Jawablah soal-soal berikut.1. Bagaimana mekanisme penghantaran impuls secara konduksi?2. Jelaskan

Berikut ini adalah pertanyaan dari reyzhan1 pada mata pelajaran Biologi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jawablah soal-soal berikut.1. Bagaimana mekanisme penghantaran impuls secara konduksi?
2. Jelaskan pembagian tugas antara system saraf pusat dengan sistem saraf perifer.
3. Mengapa permukaan otak berlipat-lipat?
4. Mengapa korteks otak berwarna abu-abu dan medulanya berwarna putih, sedangkan sumsum tulang belakang berwarna kebalikannya?
5. Coba sebutkan macam-macam efek stimulasi sistem saraf simpatetik maupun parasimpatetik
Apa pengaruh obat bius terhadap fungsi kerja sistem koordinasi?
6. Bagaimana cara obat bius bekerja mempengaruhi fungsi kerja
sistem saraf?
7. Mengapa obat bius digolongkan ke dalam kelompok daftar G?
8. Zat apa yang terkandung dalam obat bius?





tolong donk​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Mekanisme penghantaran impuls secara konduksi adalah proses dimana impuls listrik atau sinyal saraf dikirim melalui jalur saraf dengan bantuan ion listrik. Ketika stimulus diterima oleh neuron, perubahan polarisasi terjadi di sepanjang membran sel saraf. Proses depolarisasi dan repolarisasi berurutan melintasi sel saraf, memungkinkan impuls listrik untuk bergerak maju melalui jalur saraf.

2. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SSP berfungsi mengoordinasikan dan mengendalikan aktivitas tubuh. Sistem saraf perifer (SSP) terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan SSP dengan organ-organ lain di dalam tubuh. SSP mengumpulkan informasi dari lingkungan dan mengirimkannya ke SSP untuk diproses, sementara SSP mengirimkan sinyal motorik dari SSP ke organ-organ dan otot-otot tubuh untuk mengatur tindakan yang diperlukan.

3. Permukaan otak berlipat-lipat karena adanya lipatan-lipatan yang disebut gyri dan lekukan-lekukan yang disebut sulci. Lipatan-lipatan ini meningkatkan luas permukaan korteks otak dalam ruang yang terbatas, memungkinkan lebih banyak area korteks yang tersedia untuk fungsi kognitif kompleks dan pengolahan informasi. Dengan adanya lipatan-lipatan ini, otak manusia dapat memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mengatur dan mengkoordinasikan berbagai fungsi dan proses kognitif.

4. Korteks otak berwarna abu-abu karena terdiri dari sejumlah besar sel saraf dan dendrit yang membentuk lapisan luar otak. Warna abu-abu berasal dari konsentrasi sel saraf dan materi seluler lainnya. Medula otak, yang terletak di dalam korteks, berwarna putih karena terdiri dari serat saraf mielin yang membentuk jalur-jalur komunikasi antara berbagai bagian otak. Sumsum tulang belakang berwarna putih karena serat saraf mielin yang membentuk jalur komunikasi di sumsum tulang belakang.

5. Stimulasi sistem saraf simpatetik dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, pelebaran pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, peningkatan produksi adrenalin, dan peningkatan produksi glukosa. Stimulasi sistem saraf parasimpatetik dapat menyebabkan penurunan denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, penurunan tekanan darah, dan peningkatan aktivitas pencernaan.

6. Pengaruh obat bius terhadap fungsi kerja sistem koordinasi tergantung pada jenis dan sifat obat bius yang digunakan. Beberapa obat bius dapat mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer, menghambat transmisi impuls saraf, atau memengaruhi reseptor saraf tertentu, yang dapat mengganggu fungsi koordinasi normal.

Obat bius bekerja dengan mempengaruhi transmisi impuls saraf dalam sistem saraf. Beberapa obat bius bekerja dengan menghambat saluran ion yang terlibat dalam proses depolarisasi atau repolarisasi sel saraf. Ini dapat menghambat kemampuan neuron untuk mengirimkan impuls dan menghasilkan efek bius. Obat bius juga dapat bekerja dengan mengikat reseptor saraf tertentu, mengubah fungsi atau blokade reseptor tersebut, yang dapat mempengaruhi transmisi impuls.

7. Obat bius digolongkan ke dalam kelompok daftar G (Golongan Obat) karena obat bius merupakan obat-obatan yang memiliki potensi penyalahgunaan dan efek samping yang signifikan. Penggunaan obat bius harus diatur dan dikendalikan dengan ketat untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga keamanan penggunaannya.

8. Zat yang terkandung dalam obat bius dapat bervariasi tergantung pada jenis obat bius yang digunakan. Beberapa zat yang umum ditemukan dalam obat bius termasuk anestesi lokal seperti lidokain, obat penenang seperti benzodiazepin (misalnya diazepam), atau obat penenang umum seperti propofol. Setiap obat bius memiliki zat aktif yang bekerja secara khusus untuk mencapai efek bius yang diinginkan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh bagasyuan10p41cax dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 18 Aug 23